Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Pemerintahan Jokowi: Ada 8 Rapor Biru dan 3 Merah

Rizka 8 Feb 2023, 09:16
Jokowi dan Ma'ruf Amin
Jokowi dan Ma'ruf Amin

RIAU24.COM Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei terbaru mengenai kepuasan kinerja pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wapres Ma'ruf Amin. Hasilnya, pemerintah mendapat 8 rapor biru dan 3 rapor merah dari responden.

Melansir nasional.kompas.com, hasil rilis itu disampaikan dalam acara bertajuk "Partai Lama, Partai Baru, Partai Besar, Partai Gurem" pada Selasa (7/2).

Sebelumnya, LSI Denny JA mengelompokkan tingkat kepuasan masyarakat itu menjadi dua bagian, yakni rapor biru dan merah.

"Rapor biru adalah yang puas dan sangat puas lebih besar dari tidak puas dan sangat tidak puas soal kinerja pemerintahan Jokowi. Kemudian, rapor merah adalah yang puas dan tidak puas lebih sedikit dibandingkan yang tidak puas dan sangat tidak puas," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa.

Ada delapan rapor biru yang diapreasiasi masyarakat terhadap kinerja Jokowi, antara lain terkait sosial budaya, keamanan, internasional, kesejahteraan guru dan PNS, ekonomi, penyediaan sembako, politik, dan penegakan hukum.

"Tiga tertinggi rapor biru pemerintahan Jokowi adalah dalam isu sosial budaya dengan kepuasan sebesar 83,6 persen, isu keamanan dengan kepuasan sebesar 73 persen, dan isu internasional sebesar 72.4 persen," kata Ardian.

Kemudian, isu kesejahteraan guru dan PNS sebesar 61,3 persen; isu ekonomi sebesar 59,4 persen; isu penyediaan sembako sebesar 58,6 persen; isu politik sebesar 54,3 persen; dan isu penegakan hukum sebesar 53,8 persen.

Sementara rapor merah ada pada pengentasan kemiskinan, kesejahteraan petani, buruh, dan nelayan, serta pembukaan lapangan kerja.

"Pertama, dalam isu kesejahteraan petani, buruh, dan nelayan, kepuasan atas isu ini sebesar 42,6 persen. Ketidakpuasan atas isu ini sebesar 51, 4 persen," kata Ardian.

"Kedua, isu mengurangi kemiskinan. Kepuasan atas isu ini sebesar 41,5 persen. Ketidakpuasan atas isu ini 56,5 persen," ujarnya lagi.

Ketiga, isu pembukaan lapangan pekerjaan. Kepuasan atas isu ini 38,3 persen. Lalu, ketidakpuasan atas isu ini sebesar 59,5 persen.