Terkuak! Anies Baswedan Angkat Bicara Soal Utang Rp50 Miliar ke Sandiaga Uno

Amastya 13 Feb 2023, 08:34
Akhirnya Anies Baswedan buka suara terkait utang Rp50 Miliar /Republika
Akhirnya Anies Baswedan buka suara terkait utang Rp50 Miliar /Republika

RIAU24.COM Anies Baswedan, sosok calon presiden (Capres) yang diusung Partai Nasional Demokrat (Nasdem) akhirnya buka suara soal utang 50 miliar yang santer dibicarakan sepekan terakhir.

Diketahui utang itu diberikan Sandiaga Uno kepada Anies Baswedan pada saat Pilgub DKI 2017 lalu.

Anies buka-bukaan soal permasalahan utang itu saat ia menjadi bintang tamu di YouTube Merry Riana. Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengakui saat masa kampanye memang banyak yang memberi sumbangan.

Sumbangan itu ada yang mereka (Anies-Sandi) tahu, ada yang mereka tidak tahu, dan ada pula yang memberikan dukungan secara langsung.

Soal Rp 50 miliar, ia menuturkan, bukan pinjaman tapi dukungan untuk kampanye, untuk perubahan dan untuk kebaikan yang pemberinya meminta dicatat sebagai utang. Bila Anies-Sandi berhasil, maka dukungan itu dicatat sebagai dukungan.

"Bila kita tidak berhasil dalam pilkada, maka itu menjadi utang yang harus dikembalikan. Siapa penjamin, yang menjamin Pak Sandi, jadi uangnya bukan dari Pak Sandi, itu ada pihak ketiga yang mendukung," kata Anies, Jumat (11/2/2023).

Jikalau kalah, lanjutnya, Anies dan Sandi berjanji mengembalikan dan Anies jadi orang yang menandatangani surat pernyataan utang.

Bila menang pilkada, maka ini dinyatakan sebagai bukan utang dan tidak perlu dikembalikan karena selesai.

"Jadi, itulah yang terjadi. Makanya, begitu pilkada selesai, menang, selesai," jelas Anies.

Anies turut menggaris bawahi perjanjian yang dibuat karena biasanya orang-orang berpikir ketika menang baru akan membayar. Tapi, ia berpendapat, ketika kalah, justru orang-orang itu akan berada di luar pemerintahan dan sah mencari uang.

Dalam kondisi tersebut, orang bisa berbisnis, bisa melakukan usaha-usaha apapun untuk mengembalikan uang itu. Malah, ia menekankan, ketika menang dan masuk pemerintahan, mereka seharusnya tidak boleh mencari uang dalam pemerintahan untuk membayar uang-uang tersebut.

Anies menilai, yang menjebak selama ini dengan segala macam praktek-praktek penggalangan dana untuk biaya pilkada. Kemarin, Anies menekankan, sebaliknya. Bila kalah, maka di luar pemerintahan, sah mencari uang, sah memiliki usaha.

"Tapi, begitu menang, saya di pemerintahan, malah tidak usah. Justru, itulah dukungan anda untuk Jakarta yang lebih baik, untuk membawa perubahan Jakarta," tuturnya.

Menurut Anies, ini pola pikir baru yang ingin dibawa. Ia menuturkan, lantaran ada yang mengungkap cerita ini sekalian saja diceritakan lengkap. Apalagi, ada dokumen, sehingga suatu saat perlu dilihat disilakan karena ini soalan biasa.

Lebih lanjut ia menegaskan, tidak ada utang apapun yang hari ini harus dilunasi. Sebab, saat pilkada selesai dan Anies-Sandi menang, menjadi aneh ketika dibicarakan soal ada utang belum selesai karena memang perjanjian yang dibuat memang seperti itu.

"Saya berharap, mudah-mudahan pola seperti ini bisa menjadi bahan referensi untuk dipikirkan, mendukung untuk perubahan, bukan mendukung sebagai investasi untuk nanti dikembalikan dalam privilege-privilege," tandasnya.

(***)