Ruang Ganti PSG Tak Harmonis Usai Kalah dari Monaco, Neymar: Itu Terjadi Setiap Hari Kok! 

Zuratul 14 Feb 2023, 09:20
Potret Neymar Saat Berlaga dengan Klub PSG saat Lawan AS Monaco. (Twitter/Foto)
Potret Neymar Saat Berlaga dengan Klub PSG saat Lawan AS Monaco. (Twitter/Foto)

RIAU24.COM Neymar berbicara untuk pertama kalinya menyusul adanya dugaan mengenai ruang ganti Paris Saint-Germain yang tak harmonis usai kalah dari AS Monaco.

PSG dalam tren negatif selepas tersingkir dari babak 16 besar Coupe de France, yang berlanjut kalah 3-1 dari Monaco di Ligue 1, Sabtu (11/2) kemarin.

Bintang asal Brasil tersebut kembali tampil mengecewakan, dan performanya memang belum kembali ke bentuk terbaik pasca-Piala Dunia 2022. Isu ruang ganti tak harmonis dipicu oleh adu argumen antara Vitinha dan Hugo Ekitike selepas pertandingan lawan Monaco.

"Itu terjadi, ada sedikit diskusi, kami tidak sependapat," kata Neymar dalam konferensi pers pascalaga. 

"Itu terjadi pada kami setiap hari, tapi saya mencintai mereka semua, seperti dengan pacar saya."

"Sepakbola bukan hanya tentang cinta, bukan hanya tentang persahabatan. Ada respek, tapi yang terjadi cuma diskusi. Kami tidak terbiasa kalah, ketika ada kekalahan tentu saja itu mengganggu kami, itu bagian dari proses perbaikan."

"Soal ruang ganti, kadang-kadang kebohongan muncul di media dan menyebar ke seluruh dunia. Desas-desus muncul pada saat-saat penting musim ini. Kami harus mencari tahu apa yang terjadi, itu tidak normal untuk diceritakan. Ketika ada berita seperti itu, kami marah. Saya jamin ada banyak informasi yang salah, tapi ada juga yang benar."

Frustrasi, tapi semua sudah selesai

Pelatih PSG, Christophe Galtier sependapat dengan Neymar dan mengatakan normal jika ada rasa frustrasi setelah mengalami kekalahan. Namun segalanya sudah membaik.

"Ketika ada rasa frustrasi, itu harus diluapkan," kata Galtier. "Saya telah memimpin dengan cara ini selama bertahun-tahun. Anda harus mendengarkan mereka tetapi mereka juga harus mendengarkan saya. Ada rasa frustrasi yang menimbulkan kemarahan. Kami berbicara, saya mendengarkan mereka, saya harap mereka juga mendengarkan saya."

(***)