Studi: Perubahan Iklim Berdampak Terhadap Mental Health

Amastya 14 Feb 2023, 10:58
Studi terbaru menyebutkan bahwa perubahan iklim dapat berdampak pada mental health
Studi terbaru menyebutkan bahwa perubahan iklim dapat berdampak pada mental health

RIAU24.COM - Sebuah studi baru oleh Lancet Planetary Health mengungkapkan bahwa panas ekstrem, kelembaban, dan perubahan iklim lainnya berdampak pada kesehatan mental dalam hal depresi dan kecemasan di Bangladesh.

Studi ini diterbitkan pada 05 Februari, Changing America melaporkan.

Para ilmuwan memeriksa 43 stasiun cuaca di seluruh negara paling rentan ketujuh di dunia terhadap perubahan iklim untuk kelembaban selama periode dua bulan yang mengalami banjir ekstrem dan siklon.

Para ilmuwan di Universitas Gerogretpen dan rekan-rekan di Geroge Washington Univeristy dan Bank Dunia di Bangladesh.

Syed Shabab Wahid, penulis utama studi mengatakan, "kami sekarang telah menetapkan tanda air tinggi yang, sayangnya, dapat segera dikalahkan karena bagaimana iklim dapat berdampak pada kesehatan mental di negara yang sangat rentan. Ini harus menjadi peringatan bagi negara-negara lain."

Studi ini menunjukkan bahwa prevalensi depresi secara keseluruhan adalah 16,3 persen, dibandingkan dengan tingkat global sebesar 4,4 persen.

Tingkat kecemasan juga lebih tinggi di negara itu dibandingkan dengan seluruh dunia, masing-masing 6 persen hingga 3,6 persen.

Gus Dur menambahkan, penelitian global sebelumnya telah menemukan hubungan antara fenomena terkait iklim dan hasil kesehatan mental yang merugikan dalam hal depresi atau kecemasan.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa individu yang mengalami kenaikan suhu satu derajat Celcius selama dua bulan memiliki kemungkinan gangguan kecemasan 21 persen tinggi dan kemungkinan depresi dan kecemasan yang terjadi bersama 24 persen lebih tinggi.

"Ketika perubahan iklim memburuk, suhu dan kelembaban akan terus meningkat, seperti halnya bencana alam, seperti banjir ekstrem, yang menandakan dampak yang memburuk pada kesehatan mental kolektif kita, secara global," kata studi tersebut.

Namun, para ilmuwan mengklaim bahwa penelitian ini tidak cukup lama untuk melihat dampak perubahan iklim yang besar, dan studi semacam itu dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk menunjukkan peristiwa yang terkait dengan perubahan iklim dapat memengaruhi hasil kesehatan mental.

Dimasa depan para peneliti mengklaim bahwa pada tahun 2050, suhu di Bangladesh diperkirakan akan meningkat sebesar 1,4 derajat Celcius.

(***)