Dipimpin Gubenur Riau, Wabup dan Forkopimda Bengkalis Rakor Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla

Dahari 16 Feb 2023, 12:31
Wabup Bengkalis dan Forkopimda saat Rakor bersama Gubenur Riau
Wabup Bengkalis dan Forkopimda saat Rakor bersama Gubenur Riau

RIAU24.COM -BENGKALIS - Bupati Bengkalis Kasmarni melalui Wakil Bupati H. Bagus Santoso mengikuti rapat koordinasi Forkopimda terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau tahun 2023, Kamis 16 Februari 2023.

Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Riau H. Syamsuar didampingi Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal, Danrem Wirabima Brigjen Parlindungan Hutagalung, Kajati Riau DR.Supardi, Danlanal Dumai Kolonel Laut Stanley Lekahena, Sekda Provinsi Riau SF.Hariyanto, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi SSK II Pekanbaru Ramlan, dan Kepala Perwakilan BI Riau Muhammad Nur, ikut sebagai peserta adalam rakor tersebut adalah Bupati dan Walikota, Kapolres, Dandim, Kajari, Manggala Agni serta perwakilan dunia usaha Se-Provinsi Riau.

Dalam arahannya, Gubernur Riau menyampaikan bahwa atas arahan Bapak Presiden dan Menkopolhukam kita diminta untuk melakukan Langkah pencegahan dan penanganan terhadap kemungkinan terjadinya karhutla diseluruh Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau.

"Atas arahan tersebut, karena pencegahan dan penanganan karhutla ini adalah bagian dari tugas kita semua, maka saya mengajak Bapak/Ibu semua untuk mempersiapkan diri atas kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, terutama terkait karhuta. Karena untuk pencegahan dan penanganan karhutla harus dilakukan secara terkoodinir sekaligus kita carikan solusi untuk dapat kita lakukan secara Bersama-sama,"ungkap Syamsuar.

Untuk Langkah pencegahan lanjut Mantan Bupati Siak tersebut, diutamakan agar Kabupaten/kota bersama stakeholder terkait lainnya terus melakukan pemantauan hingga kebawah dengan melibatkan Kepala Desa/Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, tokoh agama maupun tokoh masyarakat.

Juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat dan jangan biarkan api membesar serta tetap melakukan penegakan hukum tanpa kompromi, biar ada efek jeranya, dan Kabupaten/Kota juga terus meningkatkan koordinasi dengan instansi daerah maupun pusat.

"Saat ini kita Pemerintah Provinsi Riau juga telah menetapkan status siaga darurat karhutla tahun 2023 dan berlaku selama 9 bulan terhitung 13 Februari sampai 30 November 2023 mendatang, dan kemungkinan bisa di perpanjang,” ungkapnya lagi.

Penetapan status ini sambung Gubri karena telah ada dua daerah yang menetapkan status siaga darurat karhutla yakni Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru. Dengan telah ditetapkannya status siaga darurat tersebut, maka kita bisa melaksanakan langkah-langkah antisipasi sesuai dengan apa yang telah diamanahkan oleh Bapak Presiden dan Menkopolhukam.

Menanggapi atas arahan Gubernur Riau tersebut Wakil Bupati Bengkalis menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkalis bersama dengan stakeholder terkait lainnya siap melaksanakan seluruh instruksi tersebut.

"Kita Pemerintah Kabupaten Bengkalis siap melaksanakan arahan Bapak Presiden, Menkopolhukam serta Gubri dan Forkopimda Riau, bahkan bersama Forkopimda Kabupaten Bengkalis kita telah melaksanakan apel kesiapsiagaan penanganan karhutla 2023 di Polres Bengkalis beberapa waktu yang lalu,”ujar Bagus Santoso.

Begitu pula dengan sarana dan prasarana serta koordinasi lanjut Bagus, kita telah mengecek segala persiapan sarpras penunjang, semuanya dalam keadaan baik.

Sebagaimana telah disampaikan oleh Kepala BMKG, bahwa Kabupaten Bengkalis di bulan Februari ini sudah mulai memasuki musim kemarau kering, makanya seluruh sumber daya kita kerahkan dalam  upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla, walaupun kemungkinan puncak karhutla itu akan terjadi disekitaran bulan Juli dan Agustus.

"Segala langkah antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi karhutla telah kita lakukan saat ini, mudah-mudahan semuanya berjalan lancar. Dan saya berharap kepada Camat, Kepala Desa/Lurah, RT, RW serta Bhabinkamtibmas serta Babinsa, kiranya bekerja ekstra untuk terus melakukan pemantauan karhutla di wilayahnya masing-masing serta melaporkannya ke posko yang telah kita bentuk agar tidak meluas,”ujar Bagus lagi.

Begitu pula Langkah antisipasi lainnya, lanjut Bagus lagi, seperti membentuk dan mengaktifkan posko satgas karhutla, pengecekan lapangan, patrol rutin, penyediaan sumber daya, meningkatkan koordinasi, melakukan upaya pembasahan lahan gambut serta menyiapkan sekat kanal, semuanya sudah dan sedang kita kerjakan.