Makanan Tertua di Dunia Ditemukan dalam Fosil Berusia 550 Juta Tahun

Devi 17 Feb 2023, 21:41
Foto : India.com
Foto : India.com

RIAU24.COM - Tim ilmuwan internasional menemukan makanan tertua di dunia dalam fosil berusia 550 juta tahun. 

Penemuan makanan tertua di dunia dalam fosil tersebut terjadi setelah peneliti dari Australian National University (ANU) yang bekerja sama dengan GFZ German Research Center for Geosciences di Potsdam menganalisis sepasang fosil organisme purba dari periode Ediacaran setelah ditemukan di Rusia tahun 2018 yang lalu. 

Temuan makanan tertua dalam fosil ini sekaligus memberikan wawasan baru tentang bagaimana organisme paling awal itu bertahan hidup. 

Dikutip dari Science Focus, sisa-sisa makanan terakhir yang dikonsumsi sepasang fosil biota Ediacara ini menurut peneliti adalah alga dari lantai lautan. 

Fosil biota pertama adalah makhluk dari periode Ediacaran mirip dengan siput yang disebut Kimberalla.

Makhluk itu memiliki mulut dan usus serta menurut peneliti mampu mencerna makanan dengan cara yang sama seperti hewan modern. 

Sementara yang lain, disebut Dickinsonia yang terlihat seperti ikan pipih berusuk atau trilobita ini mampu menyerap makanan melalui tubuhnya saat bergerak di sepanjang dasar laut meski tanpa mata, mulut atau usus.

 "Temuan (makanan tertua di dunia dalam fosil) kami menunjukkan bahwa hewan dari biota Ediacara adalah sekumpulan hewan aneh seperti Dickinsonia sedangkan hewan yang lebih maju seperti Kimberella sudah memiliki beberapa sifat fisiologis yang mirip dengan manusia dan hewan masa kini," ungkap Ilya Bobrovskiy dari GFZ German Research Center for Geosciences di Potsdam.

Dengan menganalisis fosil organisme paling awal itu untuk mencari molekul fitosterol yang diawetkan atau senyawa alami yang ditemukan pada tumbuhan, peneliti dapat menentukan bahwa makhluk itu hidup dengan memakan alga, yang melimpah pada saat itu.

"Para ilmuwan sudah mengetahui bahwa Kimberella meninggalkan bekas makan dengan mengikis alga yang menutupi dasar laut, yang menunjukkan bahwa hewan tersebut memiliki usus," kata rekan penulis studi Jochen Brocks dari ANU. 

"Tapi hanya setelah menganalisis molekul usus Kimberella, kami dapat menentukan apa sebenarnya yang dimakannya dan bagaimana ia mencerna makanan," katanya lagi.

"Makanan kaya energi itu mungkin juga menjelaskan mengapa organisme biota Ediacara berukuran begitu besar, bisa mencapai panjang hingga 1,4 meter. Sedangkan hampir semua fosil yang ada sebelum biota Ediacara bersel tunggal dan berukuran mikroskopis,” tambah Brocks. ***