Yordania Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Keamanan Politik Antara Israel dan Palestina

Amastya 26 Feb 2023, 11:37
Yordania akan jadi rumah pertemuan keamanan politik antara Israel dan Palestina /Reuters
Yordania akan jadi rumah pertemuan keamanan politik antara Israel dan Palestina /Reuters

RIAU24.COM - Jordan pada hari Minggu (25/2/2023) akan menjadi tuan rumah pertemuan keamanan politik antara Israel dan Palestina sebagai spiral kekerasan.

Pertemuan tersebut akan diadakan di resor Laut Merah Aqaba, kantor berita AFP melaporkan pada hari Sabtu.

Perwakilan dari Amerika Serikat dan Mesir akan menjadi bagian dari pertemuan tersebut.

Berbicara kepada AFP, seorang pejabat pemerintah Yordania, tanpa menyebut nama, mengatakan pertemuan itu bertujuan untuk membangun kepercayaan antara Israel dan Palestina.

"Pertemuan politik-keamanan adalah bagian dari peningkatan upaya berkelanjutan oleh Yordania dalam koordinasi dengan Otoritas Palestina dan pihak lain untuk mengakhiri tindakan sepihak (oleh Israel) dan gangguan keamanan yang dapat memicu lebih banyak kekerasan," kata pejabat itu.

Pejabat itu menambahkan pembicaraan bertujuan untuk mencapai langkah-langkah keamanan dan ekonomi untuk meringankan kesulitan rakyat Palestina.

Pertemuan itu terjadi hanya beberapa hari setelah pasukan Israel menyerbu kota Nablus di Tepi Barat pada hari Rabu, menewaskan 11 warga Palestina dan melukai lebih dari 80 orang.

Sehari kemudian, AS mendesak otoritas Israel dan Palestina mengambil langkah-langkah untuk mencegah hilangnya nyawa warga sipil tambahan.

“Kami, Anda tahu, kami melacak serangan Israel di Nablus dengan sangat cermat dan meratapi hilangnya nyawa warga sipil. Kami berharap untuk pemulihan cepat bagi mereka yang terluka. Sementara kami menyadari masalah keamanan yang sangat nyata yang dihadapi Israel dan Tepi Barat dan Gaza, kami sangat prihatin dengan kekerasan yang sedang berlangsung. Kami mendesak Israel dan Otoritas Palestina untuk melindungi dari hilangnya nyawa warga sipil lebih lanjut," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah pengarahan pada hari Kamis, kantor berita Reuters melaporkan.

Sejak awal tahun ini, konflik Israel-Palestina telah merenggut nyawa 62 orang dewasa dan anak-anak Palestina, termasuk militan dan warga sipil.

(***)