Kenali Topan Vamei, Penyebab Hampir Seluruh Wilayah Indonesia Diguyur Hujan

Zuratul 3 Mar 2023, 09:43
Ilustrasi (Twitter/Foto)
Ilustrasi (Twitter/Foto)

RIAU24.COM - Curah hujan tinggi kini kembali melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia. Cuaca yang tak menentu pun membuat banyak wilayah di Indonesia terendah banjir. 

Penyebab dari surah hujan yang meningkat ini adalah munculnya fenomena Badai Topan Vamei

lalu apa yang dimaksud dengan topan Vamei? Simak penjelasan berikut. 

Pada sadarnya, fenomena badai tidak bisa terbendtuk didaerahyang dekat dengan garus katulistiwa. namun, di tahun 2001 silam, sebuah badai ekstrim muncul sekitar 150 kilometer di utara garis katulistiwa Laut Cina Selatan, dekat wilayah Singapura. 

Para peneliti cuaca pun melakukan analisa baru dari perilaku atmosfer yang aneh dengan fenomena topan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa badai tersebut dapat terjadi hanya sekali setiap 1 abad.

Fenomena ini membuat para peneliti terkejut karena Topan Vamei ini menyapu bagian utara Singapura, pada garis lintang 1,3°LU, pada 2001 lalu. 

Dengan kecepatan angin mencapai 140 kilometer per jam, topan tersebut bahkan pernah membanjiri semenanjung Melayu selatan dan merusak dua kapal angkatan laut AS yang sedang berada di Laut Cina Selatan. 

Ahli meteorologi C. P. Chang dari Sekolah Pascasarjana Angkatan Laut di Monterey, California, dan rekan-rekannya di Februari Geophysical Research Letter mengungkap bahwa Topan Vamei ini menyebabkan munculnya pusaran badai dari Borneo atau Kalimantan, di atas Laut Cina Selatan yang memiliki temperatur hangat dan berlangsung selama berhari-hari.

Pada saat yang sama, gelombang kuat angin muson dingin dari timur laut berhembus melalui celah antara Kalimantan dan Indochina, diperkuat dengan pusaran badai dan membuatnya berputar tanpa bantuan rotasi bumi. 

Angin dan badai ini pun berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan fenomena alam seperti Vorteks Borneo dan  Lonjakan Lintas Utara Khatulistiwa atau Cross Equatorial Northly Surges (CENS).

Dua hal ini pun terjadi pada Laut Cina Selatan dan mendorong Vamei menjadi sebuah kekuatan yang disebut dengan topan. Para peneliti pun juga menghitung bahwa kondisi yang tidak biasa mungkin tidak akan terulang selama 100 hingga 400 tahun.

Hal ini juga dibenarkan oleh Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menetapkan beberapa wilayah Indonesia mengalami cuaca ekstrim sehingga peringatan pun juga dikeluarkan demi keselamatan masyarakat terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.

(***)