Tak Puas Hasil Unras Jilid II, Cipayung dan Paguyuban Bengkalis Ancam Akan Kembali Aksi Jilid III

Dahari 10 Mar 2023, 13:51
Aksi unras Mahasiswa di Kabupaten Bengkalis
Aksi unras Mahasiswa di Kabupaten Bengkalis

RIAU24.COM - BENGKALIS - Cipayung dan paguyuban kabupaten Bengkalis tergabung pada aliansi HMI Bengkalis, Himapersis Bengkalis dan Himpunan Pelajar Mahasiswa Rupat- Bengkalis menggelar unjukrasa pada, Kamis 9 Maret 2023 kemarin.

Adapun sebagai koordinator umum Al Qusaiyri dan koordinator lapangan Muhammad Fadlan Hafis memimpin aksi Jilid II ini diikuti masa sekitar belasan orang mahasiswa/i dengan titik tujuan Kantor Bupati Bengkalis, DPRD Kabupaten Bengkalis serta di kantor Kejaksaan Negeri Bengkalis.

“Pada Aksi Jilid II ini kami membawa 3 tuntutan mempertanyakan keseriusan terhadap penanganan pelaku tersangka korupsi KPU Bengkalis dengan alasan apa tidak ditahan tersangka dugaan korupsi sebagai upaya dalam percepatan proses penyelidikan terhadap tersangka lainnya yang tertuang pada pasal 21 ayat 1 KUHAP,"ungkap Al Qusairi.

Selanjutnya, meminta kepada kejaksaan Negeri Bengkalis untuk mengklarifikasi atas dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan ADD Tahun 2017 senilai Rp65.386.230.012 miliar tahap IV. 

Kemudian, Dana Desa yang diduga tidak dapat dipertanggung jawabkan tahun 2017 senilai Rp 94.175.650.874 miliar bersumber dari APBN.

"Kami mendesak Bupati Bengkalis untuk responsif dan buka mata terhadap perjuangan masyarkat, memperjuangkan hak-hak masyarakat yang dirampas oleh perusahaan yang tidak bertanggung jawab dan menekankan kepada aparat penegak hukum untuk memberikan sangsi keras bagi korporasi bersengketa," ujar Al Qusayri lagi 

Dari pantauan, penyampaian orasi oleh Ketua HMI Cabang Bengkalis dan Ketua HPMR Bengkalis serta juga Himapersis mengatakan bahwa, Himpunan pelajar Mahasiswa Rupat sudah saatnya tidak bisa berdiam diri terhadap apa yang menjadi keresahaan dilingkungan Masyarakat Rupat.

"Dengan tegas kami meminta kepada Bupati Bengkalis untuk peduli terhadap kasus perusahaan yang meraja lela di negeri junjungan khususnya perusahaan yang belum jelas izinnya dan amdalnya," ungkap Syarifudin Ketua HPMR-Bengkalis

Ketua Himapersis Arwanda mengatakan pada orasinya dengan lembut untuk menjaga kondusifitas saat penyampaian orasi tersebut.

“Kami hadir disini dengan baik tentu berharap juga disambut dengan baik juga oleh Bupati Bengkalis tapi keseriusan Bupati tidak menunjukan sama sekali pada hari ini. Dan kami sangat kecewa terhadap Pemerintah Bengkalis, padahal kami membawa keresahan dan aspirasi dari masyarakat Bengkalis sendiri," ucapnya.

Aksi ini ditutup dengan kekecewaan kepada pemerintah Bengkalis yang tidak serius menyikapi konflik ditengah-tengah masyarakat dengan alasan para pemangku kebijakan tertinggi instansi tidak sedang berada di Bengkalis. 

“Hari ini kami kecewa atas apa yang kami perjuangkan, kita menyampaikan aspirasi ini dengan harapan besar kepada pemerintah untuk hadir ditengah-tengah konflik masyarakat,"ujarnya.

"Sudah sama sama kita dengar dan saksikan bersama bahwa pemerintah kabupaten Bengkalis mengaku tutup mata atas konflik yang terjadi. Terbukti bahwa DPRD Bengkalis juga mati kutu saat ditanya kemana hari ini seluruh DPRD melakukan Dinas yang sudah di keluarkan SPT nya,"bebernya.

 

"Maka dari itu kita tidak boleh berhenti disini dan kita tetap selalu berjuang demi masyarakat Kabupaten Bengkalis pada Jilid III nantinya sampai dengan masalah ini direspon baik oleh pemkab Bengkalis yang katanya mendapat penghargaan pelayanan publik terbaik tersebut,"teriak Ahmad Suhaendra merupakan Ketua HMI Cabang Bengkalis.