Xi Jinping 3 Periode, Serukan Benteng Angkatan Militer Menjadi 'Tembok Besar Baja'

Amastya 13 Mar 2023, 12:06
Xi Jinping serukan benteng angkatan militer jadi tembok besar baja setelah ia dikukuhkan menjabat sebagai presiden China periode ketiga /Reuters
Xi Jinping serukan benteng angkatan militer jadi tembok besar baja setelah ia dikukuhkan menjabat sebagai presiden China periode ketiga /Reuters

RIAU24.COM - Presiden China Xi Jinping pada Senin (13/3/2023) menekankan perlunya memperkuat keamanan negara.

Pernyataan itu disampaikan Xi Jinping untuk pertama kalinya sejak ia mengambil alih untuk masa jabatan ketiga yang bersejarah sebagai presiden negara itu.

Xi Jinping mengatakan China harus memodernisasi militernya untuk menjadikannya ‘Tembok Besar Baja’. Pernyataannya muncul di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat.

"Keamanan adalah fondasi untuk pembangunan, stabilitas adalah prasyarat untuk kemakmuran," katanya pada penutupan sesi parlemen tahunan China.

"Kita harus sepenuhnya mempromosikan modernisasi pertahanan nasional dan angkatan bersenjata, dan membangun angkatan bersenjata rakyat menjadi Tembok Besar baja yang secara efektif menjaga kedaulatan nasional, keamanan, dan kepentingan pembangunan," tambahnya.

Xi juga mengulangi seruan China untuk penyatuan dengan pulau Taiwan yang diperintah sendiri dan menyerukan stabilitas terkonsolidasi di Hong Kong yang dulunya tenang.

"Kepercayaan rakyat adalah kekuatan pendorong terbesar yang mendorong saya maju, dan juga tanggung jawab yang berat di pundak saya," katanya.

"Peremajaan besar-besaran bangsa Tiongkok telah memasuki proses sejarah yang tidak dapat diubah," imbuhnya lagi.

Menurut AFP, dia juga berterima kasih kepada ribuan delegasi di Aula Besar Rakyat Beijing karena telah memberinya masa jabatan ketiga yang bersejarah.

"Saya akan mengambil kebutuhan negara sebagai misi saya, dan kepentingan rakyat sebagai tolok ukur saya,” sumpah Xi Jinping.

Sekedar informasi, pekan lalu Xi untuk masa jabatan ketiga diurapi sebagai Presiden China.

Masa jabatan lima tahun terakhir menambah kekuatannya dan menjadikannya pemimpin China yang paling kuat dalam beberapa generasi. Kenaikan ketiganya ke posisi teratas adalah istirahat dari preseden politik yang sudah lama ada.

Dari Antara 1982 dan Maret 2018, jabatan presiden Tiongkok dibatasi hingga dua periode berturut-turut. Namun, batas itu dihapus pada Kongres Rakyat Nasional 2018.

(***)