Studi: Polusi Udara Sebabkan Penurunan Perkawinan pada Lalat Buah

Amastya 16 Mar 2023, 13:06
Studi terbaru mengungkapkan polusi udara sebabkan penurunan perkawinan pada lalat buah /net
Studi terbaru mengungkapkan polusi udara sebabkan penurunan perkawinan pada lalat buah /net

RIAU24.COM - Sebuah studi baru telah mengungkapkan bahwa polusi udara menciptakan hambatan dalam perkawinan lalat buah karena betina tidak dapat mengenali aroma jantan.

Lalat buah betina menggunakan aroma feromon yang dipancarkan oleh jantan untuk memilihnya untuk kawin, namun, polusi ozon telah mengganggu kemampuan jantan untuk mengeluarkan bau khas mereka, kata para peneliti.

Studi ini mencerminkan bagaimana udara yang terkontaminasi menjadi penghalang dalam reproduksi lalat buah dan serangga lainnya, dan dapat menyebabkan penurunan populasi.

"Semua orang tahu bahwa kita menghadapi penurunan serangga, dan sejauh ini alasannya adalah penggunaan pestisida dan hilangnya habitat. Tetapi kami pikir kami juga harus mempertimbangkan polutan oksigen," kata Markus Knaden, yang merupakan peneliti neuroetologi evolusioner di Max Planck Institute serta penulis utama studi, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.

Penelitian ini didasarkan pada bagaimana bau bunga dirasakan berbeda oleh serangga ketika mereka terkena tingkat ozon yang tinggi.

Tim Knaden menguji sembilan spesies berbeda lalat buah Drosophila dengan mengekspos setengah jantan dari setiap spesies ke udara bersih dan setengah lainnya ke atmosfer di mana tingkat ozon berada pada 100 bagian per miliar.

Para ilmuwan menemukan bahwa jantan yang disimpan di atmosfer dengan tingkat ozon yang lebih tinggi mulai memancarkan feromon yang lebih rendah dan menghadapi masalah dalam menarik pasangan wanita.

"Ketika kami mengekspos lalat jantan ke ozon, maka tiba-tiba mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk meyakinkan betina untuk kawin," kata Knaden.

"Terlebih lagi, memancarkan feromon juga membantu laki-laki menangkis laki-laki lain dari mencoba bereproduksi dengan mereka. Tetapi terpapar ozon menyebabkan laki-laki kurang berbau seperti laki-laki, dan peningkatan jumlah upaya untuk kawin antara laki-laki," tambahnya.

"Di lab, tidak masalah apakah laki-laki harus menunggu satu atau dua menit lebih lama untuk kawin, atau apakah laki-laki itu secara tidak sengaja merayu laki-laki lain. Tetapi di lapangan, ada banyak tekanan seleksi dan lalat harus efisien, sehingga mereka harus memberikan segalanya untuk menemukan betina sesegera mungkin, bersanggama dan membuahi telurnya sebelum mereka dibunuh oleh predator," kata peneliti lebih lanjut.

Knaden mengatakan bahwa alam akan sangat terpengaruh oleh hal ini karena ozon hanyalah satu di antara berbagai polutan yang ada di lingkungan yang dapat melakukan ini.

(***)