Peneliti Temukan Fosil-fosil Hewan Langka di Indonesia hingga Disebut Dunia yang Hilang

Rizka 19 Mar 2023, 20:52
Komodo
Komodo

RIAU24.COM Indonesia menjadi salah satu negara terbesar di dunia, dengan lebih dari 16 ribu pulau. Karena hal ini, ada banyak sekali kekayaan yang bisa ditemukan di Indonesia, dan bukan tak mungkin jika deretan kekayaan tersebut masih terkubur rapi.

Tak hanya tentang keindahannya saja, ternyata Indonesia memiliki satu wilayah yang disebut sebagai 'dunia yang hilang'. Hal ini bermula dari para ilmuwan yang menyatakan bahwa Sumba merupakan rumah bagi berbagai hewan yang sebagian besar telah punah pada ribuan tahun lalu.

Adapun hewan yang sudah punah tersebut, diantaranya gajah mini, tikus, kadal raksasa, hingga dengan spesies komodo.

Demikian diungkapkan peneliti dalam jurnal berjudul 'Proceedings of the Royal Society B'. Laporan itu merujuk pada penemuan fosil hewan-hewan tersebut. Laporan itu menyebut fosil beragam spesies tersebut hidup di Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu, dikutip dari Mongabay, Minggu (19/3).

Bahkan, laporan itu mendapati temuan serius yang memungkinkan bahwa hewan-hewan langka dulu awalnya hidup di wilayah Sumba. Hal ini semakin meyakinkan ketika ditemukannya fosil komodo yang saat ini hanya bermukim di Pulau Komodo, Flores. Hal ini memancing asumsi bahwa hewan yang kini termasuk langka itu sebenarnya berasal dari Sumba.

Ekspedisi untuk meneliti hewan-hewan punah ini berlangsung dari 2011 hingga 2014. Tim peneliti berasal dari Zoological Society of London (ZSL). Mereka mengoleksi fosil dari Sumba, sebagai bagian dari kepulauan yang dulu dinamai 'Wallacea'.

Area ini berasal dari biologis Alfred Russel Wallacea yang pertama kali memberikan batasan wilayah berdasarkan penyebaran spesies hewan di Indonesia pada abad ke-19.

Wilayah di dalam Wallacea termasuk Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram. Wilayah Wallacea mendulang popularitas pada 2004, ketika kelompok arkeologi mengumbar fosil makhluk punah yang dinamai 'hobbit' atau Homo Floresiensis. Makhluk ini ditemukan di Flores, bagian utara dari Sumba.

Hingga kini, riset tentang Sumba sendiri masih sangat jarang. Survei soal fosil dan kehidupan liar di sana belum terlalu banyak dilakukan.

"Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari. Masih jarang biologis atau paleontologis yang fokus pada wilayah beragam di Indonesia," kata Samuel Turvey, anggota peneliti di ZSL.

Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut di Sumba bisa dilakukan untuk mendapatkan pencerahan soal evolusi spesies di area tersebut.