Pria yang Memasok Senjata dalam Pembunuhan Presiden Haiti Mengaku Bersalah

Amastya 25 Mar 2023, 06:58
Presiden Haiti, Jovenel Moise yang ditembak mati dirumahnya pada tahun 2021 /Twitter
Presiden Haiti, Jovenel Moise yang ditembak mati dirumahnya pada tahun 2021 /Twitter

RIAU24.COM - Seorang warga negara ganda Haiti-Chili telah mengaku bersalah menjadi bagian dari pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise, yang ditembak mati di rumahnya pada tahun 2021.

Rodolphe Jaar, salah satu dari 11 terdakwa dalam kasus ini, telah mengaku bersalah atas tiga dakwaan.

Sesuai pernyataan pembelaan yang ditandatangani olehnya pada hari Jumat, Jaar memasok senjata dan menyediakan personel untuk menculik presiden Moise yang terbunuh.

Namun, rencana awal berubah menjadi rencana pembunuhan.

Pernyataan itu mengungkapkan bahwa sebagian dari uang yang diberikan oleh Jaar dihabiskan untuk menyuap beberapa anggota tim keamanan presiden dan untuk membeli senjata.

Lebih lanjut terungkap bahwa malam sebelum pembunuhan, Jaar bertemu dengan konspirator lainnya, dan pada pertemuan itu, James Solages dari Haiti-Amerika mengungkapkan rencananya adalah untuk membunuh Moise.

Sesuai laporan Reuters yang mengutip dokumen pengadilan, dia juga bertemu dengan terdakwa lain, termasuk mantan Senator Haiti Joseph Joel John, Joseph Vincent dari Haiti-Amerika, mantan perwira militer Kolombia German Rivera dan Antonio Intriago, pemilik Venezuela dari sebuah perusahaan keamanan swasta yang berbasis di Miami.

Jaar, yang ditangkap di Republik Dominika pada awal 2022, menurut Departemen Kehakiman AS, juga dituduh membantu beberapa warga Kolombia yang terlibat dalam kasus ini bersembunyi dari pihak berwenang Haiti.

Dia menghadapi hukuman penjara seumur hidup, hukumannya dijadwalkan pada 2 Juni.

Di negara Karibia, pembunuhan Moise menciptakan kekosongan politik yang besar dan memberi dorongan pada geng yang kuat. Geng-geng ini sekarang menguasai sebagian besar negara.

(***)