TikTok Kemungkinan Besar akan Dilarang di Amerika Serikat, Berikut Alasannya 

Zuratul 27 Mar 2023, 10:52
TikTok Kemungkinan Besar akan Dilarang di Amerika Serikat, Berikut Alasannya. (detik.com/Foto)
TikTok Kemungkinan Besar akan Dilarang di Amerika Serikat, Berikut Alasannya. (detik.com/Foto)

RIAU24.COM - Aplikasi media sosial, TikTok yang membagikan video kompilasi dengan durasi pendek kini tengah terancam eksistensinya di Amerika Serikat. 

Hal tersebut terjadi usai perusahaan TikTok dituduh mengancam keamanan nasional dan tidak cukup menjaga privasi data pengguna. 

Meski demikian, masih ada cara untuk menghindari pemblokiran yang belakangan terus digaungkan oleh kongres, yaitu dengan menjual TikTok kepada investor asal AS. Meskipun demikian, pemerintah China tidak akan setuju dengan rencana tersebut.

China sendiri menganggap teknologi TikTok cukup sensitif dan telah memastikan bahwa mereka dapat memveto jika induk perusahaan ByteDance ingin menjual saham TikTok.

Teknologi yang disorot itu, salah satunya algoritma rekomendasi konten, dianggap sangat penting bagi kepentingan nasional China.

Sehingga, China mengusulkan pengetatan aturan yang mengatur penjualan teknologi tersebut kepada pembeli asing pada bulan Desember 2020. 

China juga tidak akan menerima kesepakatan apapun yang menghilangkan kontrol langsung dan otoritas regulasi mereka terhadap algoritma TikTok.

Algoritma ini, yang membuat pengguna terpaku pada aplikasi, diyakini sebagai kunci sukses TikTok. Algoritma memberikan rekomendasi berdasarkan perilaku pengguna, sehingga mendorong video yang benar-benar mereka sukai dan ingin tonton.

Pada Agustus 2020, pemerintah China menambahkan algoritma ke daftar teknologi yang dibatasi setelah pemerintahan Donald Trump mengancam akan melarang TikTok kecuali jika dijual.

Seorang pengamat dari Kaiyuan Capital, Brock Silver, mengatakan bahwa Beijing akan mempertahankan izin akhir terhadap penjualan teknologi tersebut.

Hal ini akan semakin kemungkinan TikTok untuk dilarang di wilayah AS semakin besar. 

(***)