Kompolnas Minta Kasus Siswa SMA yang Tewas Ditabrak Anak Polisi Diusut Tuntas! 

Zuratul 3 Apr 2023, 10:12
Kompolnas Minta Kasus Siswa SMA yang Tewas Ditabrak Anak Polisi Diusut Tuntas!. (Buddyku/Foto)
Kompolnas Minta Kasus Siswa SMA yang Tewas Ditabrak Anak Polisi Diusut Tuntas!. (Buddyku/Foto)

RIAU24.COM - Pengendara Mercy, yang merupakan anak anggota polisi menabrak siswa SMA berinisial S hingga tewas di perempatan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kompolnas meminta kasus ini harus ditangani secara serius.

"Kasus ini harus ditangani secara serius, jangan sampai keluarga korban dan masyarakat merasakan ada ketidakadilan. Apalagi penabrak diduga anak perwira menengah Polri. Masyarakat masih mengingat kasus laka lantas almarhum Hasya yang melibatkan purnawirawan Polri," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, Minggu (2/4/2023).

Hasya yang dimaksud oleh Poengky adalah Mahasiswa UI Hasya Attalah Syaputra (18). Dia, mengalami kecelakaan pada Oktober 2022. Kecelakaan yang menewaskan Hasya itu melibatkan mobil Pajero yang dikendarai purnawirawan polisi, Eko Setio Budi Wahono.

Dalam peristiwa itu, Hasya sempat menjadi tersangka, dan mengundang reaksi publik. Namun akhirnya, pada Februari 2023, status tersangka itu dicabut.

Poengky menduga kasus anak polisi pengendara Mercy pun akan diamati oleh publik. Sehingga penanganan kasus harus ditangani dengan baik.

"Jangan sampai penanganan kasus ini menjadi sasaran kritikan publik seperti kasus Hasya. Saat ini tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri sudah mulai naik," ucapnya.

Poengky meminta agar penyidik bertindak profesional dalam kasus itu. "Kami berharap dalam melakukan lidik sidik kasus ini penyidik melaksanakannya secara profesional dan mandiri," katanya.

Polisi mengungkap pengemudi mobil Mercy yang menabrak pelajar SMA berinisial S di perempatan lampu merah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel), hingga tewas. Pengemudi Mercy tersebut merupakan anak anggota Polri.

"Yang jelas anak polisi betul," kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando, Minggu (2/4).

Bayu tak merinci saat ditanya apakah orang tua pengemudi Mercy tersebut petinggi Polri atau bukan. Namun dia menegaskan pengusutan perkara tersebut dilakukan berdasarkan fakta di lapangan.

"Tapi gini, saya nggak bicara itu anak polisi atau siapa. Kita bicara fakta yang ada di lapangan. Maksudnya siapa yang salah, siapa yang benar, itu kan berdasarkan fakta di lapangan," ujarnya.

Bayu mengatakan, pihaknya tidak bisa dipaksa untuk mentersangkakan pihak tertentu dalam kasus ini. Semuanya, menurut dia, berjalan sesuai dengan alat bukti yang ada.

"Jadi saya pun nggak bisa dipaksa untuk mentersangkakan atau menyalahkan dari pihak mana pun. Baik itu yang anak polisi maupun yang sana. Tapi biarlah fakta yang menyampaikan," imbuhnya.

(***)