Dokumen Rahasia Bocor, AS Kerahkan Pasukan Khusus ke Medan Perang Ukraina 

Zuratul 12 Apr 2023, 09:14
Dokumen Rahasia Bocor, AS Kerahkan Pasukan Khusus ke Medan Perang Ukraina. (Okezone.news/Foto)
Dokumen Rahasia Bocor, AS Kerahkan Pasukan Khusus ke Medan Perang Ukraina. (Okezone.news/Foto)

RIAU24.COM Inggris termasuk salah satu dari sejumlah negara dengan pasukan khusus militer yang beroperasi di Ukraina.

Hal ini terungkap dalam dokumen yang bocor secara online. 

Mengutip BBC, hal ini mengaskan apa yang terlah menjadi subjek spekulasi diam-diam selama lebih daei setahun. 

File yang bocor, beberapa ditandai "rahasia" melukiskan gambatan rinsi tentang perang di Ukraina, termasuk rincian sensitif dai persiapan Ukraina untuk serangan balik musim semi. 

Menurut dokumen tersebut, tertanggal 23 Maret, Inggris memiliki kontingen pasukan khusus terbesar di Ukraina (50), diikuti oleh sesama negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yakni Latvia (17), Prancis (15), AS (14) dan Belanda (1) .

Dokumen itu tidak mengatakan di mana pasukan itu berada atau apa yang mereka lakukan.

Sejalan dengan kebijakan standarnya tentang hal-hal seperti itu, Kementerian Pertahanan Inggris belum berkomentar.

Namun dalam sebuah tweet pada Selasa (11/4/2023), kementerian mengatakan kebocoran informasi rahasia yang diduga telah menunjukkan apa yang disebutnya "tingkat ketidakakuratan yang serius".

"Pembaca harus berhati-hati dalam menanggapi tuduhan yang berpotensi menyebarkan informasi yang salah," katanya.

Itu tidak merinci atau menyarankan dokumen spesifik mana yang dirujuknya. Namun, pejabat Pentagon dikutip mengatakan dokumen itu asli.

Satu dokumen, yang merinci jumlah korban yang diderita di Ukraina di kedua sisi, tampaknya telah direkayasa.

Pasukan khusus Inggris terdiri dari beberapa unit militer elit dengan bidang keahlian yang berbeda, dan dianggap sebagai yang paling mampu di dunia.

Pemerintah Inggris memiliki kebijakan untuk tidak mengomentari pasukan khususnya, berbeda dengan negara lain termasuk AS.

Inggris sangat gencar dalam mendukung Ukraina, dan merupakan donor terbesar kedua setelah AS untuk bantuan militer ke Kyiv.

Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan sedang menyelidiki sumber kebocoran itu.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Departemen Kehakiman telah membuka penyelidikan kriminal dan dia bertekad untuk menemukan sumber kebocoran tersebut.

"Kami akan terus menyelidiki dan membalik setiap batu sampai kami menemukan sumber ini dan sejauh mana itu," terangnya.

(***)