109 Mayat Korban Sekte Kelaparan Kenya Ditemukan, Sebagian Besar Korbannya Anak-anak 

Zuratul 29 Apr 2023, 13:05
109 Mayat Korban Sekte Kelaparan Kenya Ditemukan, Sebagian Besar Korbannya Anak-anak. (CNBC/Foto)
109 Mayat Korban Sekte Kelaparan Kenya Ditemukan, Sebagian Besar Korbannya Anak-anak. (CNBC/Foto)

RIAU24.COM - Sebanyak 109 mayat telah ditemukan di kuburan massal yang terkait dengan sekte sesat di Kenya, kata menteri dalam negeri negara itu pada Jumat, (28/4/2023). 

Sebagian besar dari mayat-mayat yang ditemukan dalam kuburan massal itu adalah anak-anak. 

Rincian terbaru dalam kasus yang mengejutkan Kenya itu memicu seruan untuk pengaturan yang lebih ketat dari kelompok-kelompok agama pinggiran di negara itu.

Pengikut sekte Gereja Good News International di dekat kota pesisir Malindi dikabarkan percaya bahwa mereka akan masuk surga jika mereka kelaparan. 

"Laporan yang kami terima adalah banyak anak-anak yang sembuh... Sebagian besar anak-anak, diikuti perempuan. Laki-laki lebih sedikit," kata Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki kepada wartawan, sebagaimana dilansir Reuters.

"Laporan awal yang kami dapatkan adalah beberapa korban mungkin tidak mati kelaparan. Ada cara lain yang digunakan, termasuk menyakiti mereka, hanya dengan pengamatan fisik dan awal," kata Kindiki.

Kindiki menyebut orang-orang yang berada di balik kematian-kematian tersebut sebagai teroris, Dia juga mengumumkan pencarian lewat udara di atas Hutan Shakahola, dimana mayat yang ditemukan sedang digali.

Otopsi mayat-mayat yang telah ditemukan akan dimulai pada Senin, (1/5/2023), kata Kindiki.

Pada Kamis, (27/4/2023) seorang pendeta di gereja terdekat yang terpisah, Yehezkiel Odero juga ditangkap.

Dia muncul di pengadilan di kota pesisir Mombasa pada Jumat, tetapi tidak dituntut dan diperintahkan untuk muncul kembali pada Selasa, (2/5/2023). Odero tetap dalam tahanan polisi.

Sebuah dokumen polisi yang diajukan ke pengadilan dan dilihat oleh Reuters mengatakan polisi telah menetapkan bahwa beberapa kematian dicatat di Sekte Kependetaan Kehidupan Baru Odero antara 2022 dan 2023 dan bahwa mayat-mayat itu mungkin telah dipindahkan ke hutan Shakahola.

Polisi sedang menyelidiki Odero atas kejahatan termasuk pembunuhan, membantu bunuh diri, penculikan dan kekejaman terhadap anak, kata dokumen itu.

Pengacara Odero tidak segera menanggapi permintaan komentar. Pada Kamis, dia tidak menjawab pertanyaan dari wartawan saat digiring ke kantor polisi.

(***)