Apakah Stres Dapat Mempengaruhi Siklus Menstruasi? Berikut Penjelasan Pakar

Amastya 1 May 2023, 11:52
 Stres dapat menyebabkan ketidakteraturan dalam siklus menstruasi /net
Stres dapat menyebabkan ketidakteraturan dalam siklus menstruasi /net

RIAU24.COM - Pernahkah Anda mempertimbangkan kemungkinan stres menjadi penyebab di balik siklus menstruasi Anda yang tidak teratur?

Dikutip dari WION, Dr Pushpa Dahiya yakni kepala departemen Obstetri dan Ginekologi, Pandit Bhagwat Dayal Sharma Pasca Sarjana Institut Ilmu Kedokteran, Haryana, menjelaskan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan tersebut.

Naik turunnya berbagai kadar hormon secara teratur dalam tubuh wanita mengatur siklus menstruasi. Tingkat hormon kita juga dipengaruhi secara signifikan oleh stres.

Untuk lebih memahami bagaimana stres memengaruhi menstruasi, pertama-tama mari kita lihat perubahan hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi.

Perubahan hormon utama meliputi:

- Lonjakan hormon yang dikenal sebagai hormon perangsang folikel (FSH), yang mengarahkan ovarium untuk memulai sel telur yang matang untuk ovulasi.

- Peningkatan hormon luteinizing hormone (LH), yang menginstruksikan ovarium untuk melepaskan sel telur yang matang.

- Peningkatan progesteron yang menginstruksikan rahim untuk mempertahankan lapisannya jika terjadi implantasi sel telur.  

- Peningkatan estrogen yang menginstruksikan rahim untuk membuat lapisannya jika sel telur berhasil membuahi.

Ketika sel telur tidak dibuahi pada akhir siklus, kadar estrogen dan progesteron secara alami menurun untuk memungkinkan menstruasi dan siklus dimulai lagi.

Otak dan Ovarium Saling Terhubung

Otak dan indung telur memiliki hubungan yang mengatur semua perubahan ini. Sumbu hipotalamus-hipofisis-ovarium, sistem yang diatur secara ketat yang mengendalikan reproduksi wanita bertanggung jawab untuk hal ini.

“Karena fakta bahwa organ-organ ini sering bekerja bersama-sama, profesional medis merasa nyaman untuk menyebutnya sebagai satu kesatuan,” jelas Dr Dahiya.

Daerah otak yang menyebabkan pelepasan FSH dan LH adalah kelenjar hipofisis dan hipotalamus (pusat kendali otak Anda).

Otak berkomunikasi dengan ovarium dengan bantuan hormon-hormon ini. Setelah itu, ovarium memproduksi estrogen dan progesteron, yang juga memberikan umpan balik penting ke otak.

Namun, otak dan kelenjar adrenal juga berkomunikasi. Kelenjar kecil ini, yang ditemukan di dekat ginjal, bertanggung jawab memproduksi kortisol, hormon yang dilepaskan saat kita stres. Umpan balik antara otak dan ovarium dapat terganggu ketika kortisol memasuki persamaan.

“Kortisol terutama dilepaskan saat kita berada dalam skenario stres. Saat kortisol mempersiapkan sistem kita untuk respons melawan-atau-lari, respons adrenal ini telah memainkan peran penting dalam evolusi kita,” ucap Dr Dahiya.

Tubuh manusia dimasukkan ke dalam mode bertahan hidup oleh kortisol dalam berbagai cara. Misalnya, mempercepat pernapasan dan denyut nadi. Darah juga diarahkan ke otot.

Hipotalamus juga dipengaruhi oleh kortisol, yang memerintahkannya untuk berhenti memproduksi hormon yang memulai siklus menstruasi.

Dalam perjalanan sejarah evolusi, ini masuk akal karena mencegah wanita hamil ketika kelangsungan hidup mereka dalam bahaya.

“Namun, sistem kami tidak dapat membedakan antara stres yang disebabkan oleh situasi yang mengancam jiwa dan keadaan yang tidak menyenangkan akhir-akhir ini,” jelas Dr Dahiya.

“Di dunia kita yang bergerak cepat, tidak semua orang dapat menangani situasi yang membuat stres. Apalagi setiap individu memiliki gaya penanganan stres yang berbeda. Oleh karena itu, hal itu memengaruhi tubuh dengan berbagai cara,” imbuhnya.

Suatu kondisi yang dikenal sebagai amenore hipotalamus dapat terjadi dalam keadaan ekstrim. Sederhananya, seorang wanita tidak menstruasi karena masalah dengan hipotalamusnya dalam kondisi ini, seperti yang didefinisikan oleh Klinik Cleveland.

Hipotalamus berhenti memproduksi GnRH, hormon penting untuk menstruasi yang membuang keseimbangan hormon Anda.

Hal ini menyebabkan periode menjadi tidak menentu atau tidak ada. Hipotalamus dapat memutuskan untuk mogok (atau berhenti berfungsi) jika merasakan ada sesuatu yang memberi tekanan yang tidak semestinya pada tubuh Anda.

Cara mengatasi stres

Dr Dahiya menyarankan empat langkah sederhana untuk menjaga keseimbangan hidup yang sehat yang juga akan menjaga siklus menstruasi tetap terkendali.

- Perhatikan bagaimana perasaan Anda dan utamakan kesehatan mental Anda.

- Luangkan waktu untuk aktivitas yang membuat Anda bahagia dan puas.

- Cara perawatan diri: Istirahat yang cukup, konsumsi makanan sehat, dan sering berolahraga.

- Gunakan strategi mindfulness dan meditasi.

(***)