Sedikitnya 8 Tewas dan Beberapa Terluka dalam Penembakan Massal Kedua di Serbia

Amastya 5 May 2023, 12:19
Polisi telah menutup sekitar tempat kejadian penembakan massal yang terjadi di Serbia /Twitter
Polisi telah menutup sekitar tempat kejadian penembakan massal yang terjadi di Serbia /Twitter

RIAU24.COM - Delapan orang tewas, beberapa lainnya luka-luka dalam penembakan di kota Siberia di desa Dubona, Mladenovac, Kamis malam (4 Mei), menurut penyiar Nova S.

Laporan itu juga mengatakan bahwa pelaku sedang dalam pelarian, kata sebuah laporan oleh kantor berita Tanjun. Insiden itu juga terjadi sehari setelah negara Balkan itu menyaksikan penembakan sekolah oleh seorang anak berusia 13 tahun.

Insiden itu terjadi setelah seorang pria bersenjata tak dikenal melepaskan tembakan dengan senjata otomatis dari kendaraan yang bergerak, lapor media setempat.

Sementara itu, saluran afiliasi CNN N1 dan penyiar publik RTS, mengatakan penembak masih buron, dan surat perintah telah dikeluarkan untuk tersangka laki-laki berusia 21 tahun.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Serbia membenarkan bahwa insiden itu terjadi pada Kamis malam pukul 23:00 (waktu setempat), seperti dilansir CNN. Menteri Dalam Negeri Serbia Bratislav Gasic menyebut penembakan itu sebagai aksi teroris, menurut laporan RTS.

Laporan itu juga menambahkan bahwa polisi telah menutup daerah itu dan percaya bahwa tersangka bersembunyi. Gambar dan video dari tempat kejadian menunjukkan beberapa ambulans dan kendaraan polisi.

"Pelaku sedang dalam pelarian, dan semua patroli yang tersedia telah dikirim ke arah Mladenovac dan Mali Požarevac," lapor N1. Menurut kantor berita AFP, polisi dikerahkan dan banyak ambulans bergegas ke tempat kejadian, sementara helikopter terbang di atas daerah itu.

Ini terjadi ketika N1 melaporkan, bahwa semua unit polisi khusus termasuk unit anti-terorisme, unit helikopter, dan pasukan polisi dari kota Beograd dan Smederevo terlibat dalam perburuan.

Insiden itu juga terjadi setelah seorang anak laki-laki berusia 13 tahun menembak mati sembilan orang dan melukai tujuh orang di sebuah sekolah di ibu kota Beograd sebelum dia menyerah.

Khususnya, hingga minggu ini, meskipun tingkat kepemilikan senjata di negara itu tinggi, penembakan massal jarang terjadi.

(***)