Setidaknya 9 Orang Tewas Setelah Jet Israel Mencapai Sasaran di Gaza

Amastya 9 May 2023, 09:39
Jet Israel melakukan serangan udara di Gaza /Reuters
Jet Israel melakukan serangan udara di Gaza /Reuters

RIAU24.COM - Militer Israel, dalam sebuah pernyataan, Selasa pagi (9 Mei), mengatakan bahwa jetnya mencapai sasaran di Jalur Gaza, dan beberapa ledakan besar terlihat di atas cakrawala Gaza setelah pengumuman tersebut. Ini terjadi beberapa hari setelah gejolak kekerasan baru-baru ini di Palestina.

Youmna El Sayed dari Al Jazeera, melaporkan dari Gaza mengutip Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa setidaknya 10 orang tewas di Jalur Gaza sementara beberapa lainnya luka-luka. 

Menurut sebuah laporan oleh Al Jazeera, para saksi mengatakan sebuah ledakan menghantam lantai atas sebuah gedung apartemen di Kota Gaza dan sebuah rumah di selatan kota Rafah.

Sementara itu, media Palestina melaporkan bahwa serangan tersebut telah melukai beberapa orang, yang tidak dapat segera dikonfirmasi.

Sementara itu, kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas, menurut kantor berita AFP mengatakan bahwa serangan udara telah menewaskan sedikitnya sembilan orang sebelum fajar.

Israel membunuh tiga komandan kelompok bersenjata senior Palestina

Pernyataan singkat oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) datang sekitar 02:00 (waktu setempat) dan dikatakan menyerang target Jihad Islam di Gaza, dalam apa yang tampaknya menjadi serangan mendadak.

Hampir satu jam setelah pemogokan dimulai, tentara menjuluki kampanye tersebut Operasi Perisai dan Panah.

Para pejabat Palestina, menurut Reuters, membenarkan bahwa militer Israel membunuh tiga komandan senior Jihad Islam dalam serangan udara di Gaza.

Ini terjadi ketika IDF, dalam pembaruannya mengatakan bahwa mereka menargetkan tiga komandan senior Jihad Islam yakni Khalil Bahitini, yang memimpin Jihad Islam di Gaza utara; Jahed Ahnam, seorang pejabat tinggi di dewan militer kelompok itu; dan Tarek Azaldin, yang katanya mengarahkan kegiatan teror Jihad Islam di Tepi Barat dari pangkalan di Gaza, dikutip Times of Israel.

Tentara Israel juga menginstruksikan warganya dalam jarak 40 kilometer dari Gaza untuk memasuki tempat perlindungan bom dan setelah penilaian situasional mereka tetap di sana sampai Rabu.

Ini terjadi karena serangan sebelumnya terhadap kelompok Jihad Islam telah memicu rentetan roket terhadap warga sipil Israel yang dapat berlangsung selama berhari-hari, lapor media Israel.

Sejalan dengan peringatan IDF, sekolah di dekat Gaza dan sekitarnya diminta untuk dibatalkan.

COGAT, sebuah unit di kementerian pertahanan Israel yang mengoordinasikan urusan sipil dengan Palestina, mengatakan dua penyeberangan dengan Gaza ditutup untuk masuk dan keluar orang dan barang sampai pemberitahuan lebih lanjut, lapor Reuters.

Peristiwa ini terjadi beberapa hari setelah puluhan proyektil ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel selatan setelah seorang pemimpin Jihad Islam dan mogok makan Palestina, Khader Adnan, tewas dalam tahanan Israel setelah melakukan mogok makan selama 87 hari.

Insiden itu tidak hanya memicu protes tetapi juga beberapa roket diluncurkan dari Gaza.

Tidak sampai beberapa jam kemudian IDF melakukan serangan udara sebagai tanggapan atas tembakan roket yang diluncurkan ke Israel dan mengatakan itu menargetkan kamp pelatihan Hamas dan beberapa situs lain milik kelompok tersebut.

(***)