Studi: Beberapa Nenek Moyang Penduduk Asli Amerika Berasal dari China

Amastya 12 May 2023, 13:07
Penduduk asli Amerika dari negara bagian Washington tiba di Oceti Sakowin Camp di tepi Standing Rock /Getty
Penduduk asli Amerika dari negara bagian Washington tiba di Oceti Sakowin Camp di tepi Standing Rock /Getty

RIAU24.COM Migrasi manusia telah menjadi bagian dari sejarah dan prasejarah manusia. Manusia adalah pemburu-pengumpul untuk memulai. Bahkan dengan perkembangan pertanian, migrasi terus berlanjut karena berbagai alasan.

Studi tentang migrasi manusia secara keseluruhan terkadang menghasilkan hasil yang menarik.

Sebuah penelitian sekarang menemukan bahwa beberapa leluhur penduduk asli Amerika di Amerika termasuk orang-orang dari Tiongkok!

Tampaknya berlawanan dengan intuisi karena China dan AS dipisahkan oleh Samudra Pasifik yang luas dan migrasi manusia, khususnya pada periode prasejarah tampaknya tidak melibatkan penyeberangan badan air yang besar.

Itu dipegang secara luas sebelum nenek moyang penduduk asli Amerika berasal dari zaman modern Siberia.

Mereka melintasi jembatan tanah prasejarah yang menghubungkan ujung timur Rusia dengan Alaska dan memasuki benua Amerika.

Tapi sekarang, sebuah penelitian mengatakan bahwa sebagian dari orang-orang yang bermigrasi ke Amerika termasuk yang berasal dari China.

“Temuan kami menunjukkan bahwa selain sumber leluhur penduduk asli Amerika yang disebutkan sebelumnya di Siberia, pesisir utara China juga berfungsi sebagai reservoir genetik yang berkontribusi pada kumpulan gen,” kata Yu-Chun Li, salah satu penulis laporan seperti dikutip dalam sebuah laporan. oleh Penjaga.

Li juga menambahkan bahwa selama apa yang disebut migrasi kedua, beberapa orang dari garis keturunan tersebut menetap di Jepang.

Peneliti Kunming Institute of Zoology mempelajari garis keturunan yang dikenal sebagai D4h. Ini terkait dengan DNA mitokondria yang diwariskan ke generasi berikutnya hanya oleh ibu.

Tim peneliti menganalisis 100.000 sampel DNA modern dan 15.000 sampel DNA purba untuk berburu D4h. Para peneliti pada akhirnya mendarat pada 216 individu kontemporer dan 39 individu kuno.

Mereka mempelajari mutasi yang terjadi dari waktu ke waktu. Dengan melihat lokasi geografis sampel dan dengan menggunakan penanggalan karbon, para peneliti dapat memperoleh gambaran tentang asal usul dan sejarah ekspansi D4h.

Migrasi kedua manusia terjadi antara 19.000 dan 11.500 tahun yang lalu selama periode pencairan zaman es yang lazim.

Juga melalui penelitian ini, para peneliti telah mampu menemukan hubungan yang mengejutkan antara penduduk asli Amerika dan beberapa nenek moyang mereka yang berasal dari China.

“Namun, kami tidak tahu di tempat spesifik mana di pantai utara China ekspansi ini terjadi dan peristiwa spesifik apa yang mendorong migrasi ini,” kata Li, seperti dikutip The Guardian.

“Lebih banyak bukti, terutama genom kuno, diperlukan untuk menjawab pertanyaan ini,” pungkasnya.

(***)