Karikatur Erdogan Bugil-Kesetrum saat Pemilu Turki Terbit di Majalah Prancis, Ulah Charlie Hebdo 

Zuratul 19 May 2023, 13:58
Karikatur Erdogan Bugil-Kesetrum saat Pemilu Turki Terbit di Majalah Prancis, Ulah Charlie Hebdo. (Popularitas.com/Foto)
Karikatur Erdogan Bugil-Kesetrum saat Pemilu Turki Terbit di Majalah Prancis, Ulah Charlie Hebdo. (Popularitas.com/Foto)

RIAU24.COM - Charlie Hebdo kembali membuat karikatur menghina Presiden Turki, Charlie Hebdo, saat pemilihan umum (pemilu) Turki 2023.

Karikatur yang dimuat majalah Prancis tersebut langsung bikin pejabat senior Turki geram.

Dalam karikatur tersebut, Erdogan digambarkan tengah bugil berada di dalam bathtub dalam kondisi tersetrum menyentuh bohlam.

Pemandangan itu merujuk pada insiden penyanyi Prancis Claude Francois (Cloclo) yang tewas tersetrum listrik saat tengah mandi di bathtub pada 1978.

"Seperti Cloclo, hanya nasib yang akan menyelamatkan kita dari dia," demikian tertulis di karikatur tersebut.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyampaikan kegeramannya atas karikatur vulgar yang dianggap mengejek Erdogan itu.

"Charlie Hebdo tak tahu malu, belum memiliki sedikitpun rasa kemanusiaan (dan) terus menghina rakyat Turki," ujar Cavusoglu seperti dikutip dari Middle East Eye.

Sementara itu, Direktur Komunikasi Tim Kampanye Erdogan, Fahrettin Altun, mengatakan karikatur tersebut amat menjijikkan.

"Salah satu pusat provokasi terbesar, hinaan, dan hujatan di dunia media, publikasi yang jelek dari Charlie Hebdo, sekali lagi membuktikan betapa menjijikkannya dengan karikatur yang tidak manusiawi atas presiden kita," kata Altun.

"Tak peduli apa yang kalian lakukan, kalian tidak bisa mengintimidasi Recep Tayyip Erdogan. Anda tidak bisa menjauhkan kami dari jalur," ungkapnya lagi.

Juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin juga mencap majalah itu sebagai 'iblis' dan 'jorok'.

"Tak usah khawatir CH (Charlie Hebdo). Negara kami akan memberikan jawaban terbaik, dengan suara yang lebih lantang, pada 28 Mei (pemilu putaran kedua)," demikian cuitan Kalin di Twitter.

Pemilu Turki lanjut ke putaran kedua setelah tak ada satu pun dari empat calon presiden yang meraih 50 persen suara.

Erdogan sebagai capres petahana Turki hanya meraih 49,5 suara. Di posisi kedua ada pesaing terberat Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, yang meraih 44,9 persen suara.

Sebelumnya, Charlie Hebdo mengeluarkan karikatur yang dianggap keterlaluan dengan menghina bencana gempa bumi di Suriah dan Turki.

Dalam karikatur itu tergambar gedung-gedung yang hancur, mobil terbalik, dan puing-puing.

"Tak perlu mengirim tank," demikian tertulis dalam karikatur itu untuk menyindir kabar Turki akan mengirim tank bantu Rusia.

Karikatur itu pun langsung dibanjiri hujatan oleh rakyat Turki yang menganggap majalah Prancis itu tidak memiliki rasa kemanusiaan sedikit pun.

(***)