10 Orang anak di Sleman Jadi Korban Pelecehan Seksual, Pemkab: Beri Pendampingan Psikologis 

Zuratul 28 May 2023, 13:14
10 Orang anak di Sleman Jadi Korban Pelecehan Seksual, Pemkab: Beri Pendampingan Psikologis. (MediaLampung/Foto)
10 Orang anak di Sleman Jadi Korban Pelecehan Seksual, Pemkab: Beri Pendampingan Psikologis. (MediaLampung/Foto)

RIAU24.COM -Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengecam tindakan pelecehan seksual di Kecamatan Kalasan yang korbannya anak-anak. 

Mengupayakan pendampingan psikologis terhadap anak-anak diduga korban pelecehan seksual di Kecamatan Kalasan. 

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga untuk mendampingi kasus itu, seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB), Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), dan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD). Ketiga lembaga itu ditugasi melakukan asesmen dan mendampingi korban.

"Kami minta (kasus pelecehan seksual) itu diprioritaskan, khususnya pendampingan psikologis kepada korban," kata Kustini pada Minggu, 28 Mei 2023.

Kustini menyatakan mengecam tindakan terduga pelaku. Apalagi terduga pelaku disebut salah satu tokoh masyarakat setempat. 

Pihaknya menduga ketokohan terduga pelaku menimbulkan relasi kuasa sehingga tindakan amoral tersebut terjadi.

Ia menilai, pendampingan terhadap korban menjadi bagian penting. Terlebih korban disebutkan masih berusia TK hingga SD dan sangat bisa meninggalkan rasa traumatik.

"Kami pastikan serius menangani kasus ini sampai tuntas proses hukumnya selesai. Apalagi ini sudah terjadi di beberapa wilayah," ucap dia.

Ia meminta para orang tua lebih intens dalam memantau aktivitas anaknya, termasuk menjadi hubungan emosional lebih dekat. 

Menurut dia, kedekatan komunikasi orang tua dan anak akan berkontribusi dalam memberikan pendidikan.

"Ingatkan anak juga agar jangan mau disentuh orang yang tidak dikenalnya. Kami juga akan libatkan penyuluh keagamaan di kelurahan sebagai pencegahan," ungkapnya.

(***)