Moldova Larang Partai Pro-Rusia Setelah Berbulan-bulan Protes Atas Inflasi

Amastya 20 Jun 2023, 11:19
Wakil ketua partai Shor Marina Tauber /Twitter
Wakil ketua partai Shor Marina Tauber /Twitter

RIAU24.COM Moldova pada hari Senin melarang partai Shor pro-Rusia di negara itu yang telah melakukan protes anti-pemerintah selama berbulan-bulan sekarang.

Partai Sor, yang dipimpin oleh pengusaha Ilan Shor yang diasingkan, dinyatakan tidak konstitusional oleh Mahkamah Konstitusi Moldova, mendorong Kementerian Kehakiman untuk segera melarang partai tersebut.

Menurut Reuters, kementerian sedang melakukan prosedur hukum untuk membubarkan partai sesegera mungkin.

Sementara itu, Ilan Shor telah menyatakan ketidaksetujuannya atas keputusan tersebut, dengan mengatakan bahwa keputusan itu adalah tamparan di wajah warga Moldova yang mendukung partai Shor dan telah memilihnya.

"Kami akan melakukan prosedur hukum yang diperlukan, kami akan menemukan formula yang dengannya kami mengandalkan partai Shor memenangkan mayoritas di parlemen pada pemilihan berikutnya," kata Shor seperti dikutip oleh Reuters.

Menurut wakil ketua partai Marina Tauber, partai politik itu memiliki lebih dari 10.000 anggota aktif dan mengendalikan 100 dewan lokal.

Dalam pemilihan nasional tahun 2021, partai tersebut telah memenangkan enam kursi dari 101.

Menurut putusan itu, anggota parlemen partai akan dapat mempertahankan kursi mereka dalam kapasitas independen tetapi mereka tidak dapat bergabung dengan faksi lain. Mengutuk keputusan itu, Tauber mengatakan bahwa partai mereka tidak dapat dibungkam.

"Pihak berwenang tidak bisa membungkam kami. Kami akan melanjutkan perjuangan kami untuk kehidupan yang lebih baik bagi warga Moldova," katanya. Dia juga mengatakan bahwa tindakan di masa depan akan diumumkan dalam waktu 48 jam.

Pemerintah Moldova menyambut baik keputusan tersebut

Presiden Moldova Maia Sandu menyambut baik keputusan yang menunjukkan bahwa partai Shor adalah ancaman bagi konstitusi negara.

Dia berkata, "Sebuah partai politik yang diciptakan dari korupsi dan korupsi adalah ancaman bagi tatanan konstitusional dan keamanan negara."

Sandu telah berulang kali menuduh partai Shor berpihak pada Rusia dan berencana untuk menggulingkan pemerintahannya.

Ketua parlemen Igor Grosu mengatakan keputusan pengadilan adalah kemenangan penting bagi demokrasi Moldova.

Harus dicatat bahwa protes terhadap pemerintahan Sandu yang dipimpin oleh partai Shor terjadi sejak musim panas lalu karena meningkatnya inflasi di negara itu.

Sementara itu, pemimpin oposisi sosialis Moldova dan mantan Presiden Igor Dodon mengutuk keputusan untuk melarang partai Sor, mengatakan bahwa pemerintah Maia Sandu telah secara resmi menjadi totaliter, menghancurkan kekuatan oposisi dan akan mengalami nasib yang sama dengan partai Sor.

(***)