Ini yang Menyebabkan Muhammad Fajri, Pria Obesitas 300 Kg Meninggal Dunia 

Zuratul 23 Jun 2023, 09:53
Ini yang Menyebabkan Muhammad Fajri, Pria Obesitas 300 Kg Meninggal Dunia. (Twitter/Foto)
Ini yang Menyebabkan Muhammad Fajri, Pria Obesitas 300 Kg Meninggal Dunia. (Twitter/Foto)

RIAU24.COM - Fahri atau yang memiliki nama lengkap Muhammad Fajri pria 26 tahun yang berbobot 300 kilogram meninggal dunia setelah menjalani perawatan khusus obesitas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). 

Lantas apa yang menjadi penyebab kematian Muhammad Fajri?

Dokter spesialis anestesi RSCM, Sidharta Kusuma Manggala menyebut sebelum meninggal, Fajri sempat mengalami kegagalan multi organ atau organ dysfunction syndrome. 

Hal inki terjadi karena Fajri mengalami syok septik akibat infeksi dari beberapa bagian tubuhnya. 

"Kita lihat infeksi di kakinya itu semkain berat, dan juga ada infeksi di bagian paru-parunya. Kemudian infeksi ini kita bis abilang menimbulkan kejadian yang namanya syok sptik," kata Sidharta saat melakukan konferensi pers di RSCM, Jakarta, Kamis (22/6). 

Syok septik sendiri merupakan reaksi ekstrem saat tubuh mengalami infeksi. Syok septik memang berpotensi mengancam jiwa, yang biasanya ditandai dengan tekanan darah yang menurun drastis. 

Selain itu, saat terjadi syok septik beberapa organ juga bisa mengalami kegagalan. 

Hal inilah yang terjadi pada Fajri. Dia memang mengalami masalah berat pada ginjal dan pencernaannya dan inilah yang menjadi penyebab Fajri obesitas meninggal.

"Ginjalnya bermasalah juga karena syok septik. Kemudian (kami) lakukan terapi pengganti ginjal dengan dokter spesialis ginjal, kemudian dengan dokter pencernaan karena pencernaannya kena masalah juga," jelas Sidharta.

Pihak dokter pun telah berupaya agar Fajri mendapatkan pengobatan maksimal dan terbaik. Namun kondisi Fajri justru terus menurun lantaran mengalami kegagalan multi organ hingga akhirnya meninggal dunia.

dr.Shidharta juga menyebut Fajri juga terlambat menerima perawatan maksimal. Saat datang ke RSCM kondisinya memang sudah sangat buruk, dia bahkan juga sudah tam mampu tidur terlentang. 

Hal ini menjadi salah satu pertanda bahwa kondisi medisnya sudah sangat serius. 

"Artinya memnag sudah mulai ada masalah medis yang cukup seriys terkait dengan kardiorespirasi (masalah jantung dan paru-paru)," ujar dr.Sidharta. 

(***)