Pakar: 5 Penumpang Titan Meninggal Seketika, Tak Tahu Apa-apa

Devi 26 Jun 2023, 13:00
Pakar: 5 Penumpang Titan Meninggal Seketika, Tak Tahu Apa-apa
Pakar: 5 Penumpang Titan Meninggal Seketika, Tak Tahu Apa-apa

RIAU24.COM - Kapal selam Titan dipastikan meledak dan menewaskan 5 penumpangnya.

Menurut seorang pakar, ledakan itu kemungkinan terjadi begitu cepatnya sehingga lima orang di dalamnya tidak pernah tahu bencana tragis itu terjadi sebelum mereka meninggal dunia.

Seperti diberitakan, puing-puing kapal selam dari perusahaan OceanGate telah ditemukan. Titan mengalami ledakan dahsyat beberapa saat setelah hilang satu jam 45 menit dalam penyelamannya.

Pada saat komunikasi terputus, kapal berada sekitar 3.000 meter di bawah permukaan laut, di mana tekanan air yang sangat besar membuat kelemahan kecil, retakan atau kerusakan lambung kapal selam membuatnya bisa meledak.

Pakar penyelaman Ofer Ketter mengatakan ledakan itu terjadi hanya dalam hitungan milidetik, jika bukan nanodetik. 

"Mereka tidak pernah tahu itu terjadi. Ini sebenarnya sangat positif dalam situasi yang negatif ini," katanya seperti dikutip detikINET dari New York Post.

"(Ledakan) itu instan, sebelum bahkan otak mereka bisa mengirimkan semacam pesan ke tubuh bahwa mereka mengalami kesakitan," tambah Ofer, pendiri perusahaan submersile Sub-Merge.

Jasad lima penumpang itu, yaitu Suleman Dawood, 19; ayahnya taipan Shahzada, 48; Miliarder Inggris Hamish Harding, 58; penjelajah Titanic terkenal Paul-Henri Nargeolet, 77; serta pendiri dan CEO OceanGate Stockton Rush, 61, kemungkinan tidak bisa diambil.

Dengan tersebarnya puing di dasar laut, pakar setuju bahwa kemungkinan besar ledakan terjadi saat Titan mulai mendekati bangkai Titanic, beberapa saat setelah hilang kontak. 

Titan sebenarnya didesain dengan eksterior dari karbon fiber dan titanium untuk bertahan di tekanan air dalam yang luar biasa, namun telah terjadi masalah.

Pakar lain menyebut memang kemungkinan penumpang meninggal seketika, tapi belum dapat dipastikan. "Kita cenderung yakin bahwa (ledakan) terjadi cepat dan menimpa keseluruhannya, tapi saya ingin menekankan lagi, kita belum tahu sebenarnya," kata Dr Peter Girguis, profesor di Harvard University. ***