Ide Sukarno yang Seperti Ini Dinilah Bisa Naikkan Ekonomi Indonesia Hingga 8 Persen

Azhar 30 Jun 2023, 21:43
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 8 persen akan terwujud jika pemerintahnya menerapkan konsep nasional semesta berencana milik Sukarno yang saat ini diterjemahkan menjadi Nawacita oleh Presiden Joko Widodo. Sumber: Kab. Bogor
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 8 persen akan terwujud jika pemerintahnya menerapkan konsep nasional semesta berencana milik Sukarno yang saat ini diterjemahkan menjadi Nawacita oleh Presiden Joko Widodo. Sumber: Kab. Bogor

RIAU24.COM - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 8 persen akan terwujud jika pemerintahnya menerapkan konsep nasional semesta berencana milik Sukarno yang saat ini diterjemahkan menjadi Nawacita oleh Presiden Joko Widodo.

Jika legacy pembangunan era Presiden Jokowi dilanjutkan oleh seorang pemimpin yang mempunyai visi dan karakter yang kuat dan berani, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 8 persen dikutip dari rmol.id, Jumat 30 Juni 2023.

"Saya sangat yakin pertumbuhan ekonomi kita tidak hanya 5 persen, ke depan saya yakin pertumbuhan ekonomi kita mampu mencapai 8 persen atau 9 persen setiap tahunnya," sebutnya.

Konsepsi Nawacita tersebut menurutnya meletakkan pondasi pembangunan infrastruktur yang merata di setiap daerah.

"Saat ini di wilayah Indonesia Timur misalnya. Daerah yang memiliki mineral nikel, mengalami pertumbuhan ekonomi mencapai 17 persen per tahunnya, itu adalah modal penting agar adanya optimisme pertumbuhan ekonomi setiap daerah," sebutnya.

Jika itu terjadi, seharusnya Indonesia sudah jadi negara maju sejak lama.

Untuk diketahui, konsep awal gagasan pembangunan yang dibangun Bung Karno melalui Ketetapan MPRS No II/MPRS/1960 tentang Garis-Garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama 1961-1969.

Awal tahapan proses nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing yang menjadi awal BUMN menjadi sumber pemasukan negara.

Selain itu Bung Karno juga memiliki gaya kepemimpinan yang ideologis teknokratik, di mana orang-orang pintar disekolahkan ke luar negeri terlebih dahulu agar nantinya menjadi aset bangsa. Karena, menurut Bung Karno, bangsa ini harus memiliki arah yang jelas, tidak hanya atas dasar common sense.

"Kalau konsepsi pembangunan semesta berencana dengan ideologi Pancasila dulu dijalankan dengan baik. Tiongkok bisa menjadi negara super power. Indonesia bisa menjadi negara super super power," sebutnya.