Protes Prancis: Ratusan Ditangkap Saat Macron Meminta Ketenangan, Mbappe Beraksi

Amastya 1 Jul 2023, 17:43
Petugas keamanan berjaga-jaga selama kerusuhan di Lille, Prancis, 30 Juni 2023 /Reuters
Petugas keamanan berjaga-jaga selama kerusuhan di Lille, Prancis, 30 Juni 2023 /Reuters

RIAU24.COM Protes kekerasan di Prancis yang dipicu oleh penembakan fatal polisi terhadap seorang remaja berlanjut selama empat malam berturut-turut.

Para pengunjuk rasa yang kejam, kebanyakan anak muda, bentrok dengan polisi dan menjarah toko-toko mewah, memberikan tekanan lebih lanjut pada Presiden Emmanuel Macron.

Polisi mengatakan bahwa 270 orang telah ditangkap pada tengah malam sebelum Sabtu di seluruh Prancis.

Sementara itu, Presiden Emmanuel Macron mengimbau orang tua untuk menjauhkan anak-anak dari jalanan dan mengatakan bahwa kerusuhan itu dipicu oleh penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab.

Macron mengatakan bahwa anak-anak muda yang terlibat dalam protes kekerasan tampaknya meniru tindakan dari video game kekerasan yang telah memabukkan mereka.

Protes Prancis: Mbappé bereaksi

Legenda sepak bola Prancis Mbappé menyerukan protes damai dan mengutuk kekerasan yang meletus di negara itu.

"Kekerasan tidak menyelesaikan apa-apa, apalagi ketika itu pasti dan tanpa lelah berbalik melawan mereka yang mengekspresikannya, keluarga mereka, orang yang dicintai dan tetangga," kata Mbappé.

"Ini adalah properti Anda yang Anda hancurkan, lingkungan Anda, perkebunan dewan Anda, tempat pemenuhan dan kedekatan Anda," tulisnya di Twitter.

"Masa kekerasan harus berakhir untuk memberi jalan bagi masa berkabung, dialog dan rekonstruksi," tambahnya.

Protes Prancis: Toko senjata dijarah di Marseille

Di kota terbesar kedua di Prancis, sebuah toko senjata dijarah oleh para pengunjuk rasa yang melakukan kekerasan pada Jumat malam. Setidaknya dua orang dilaporkan ditangkap setelah toko itu sekarang dijaga oleh polisi.

Pada Selasa pagi, Nahel M yang berusia 17 tahun ditembak dari jarak dekat oleh seorang petugas polisi di pinggiran Paris, Nanterre. Dia dilaporkan ditarik karena pelanggaran lalu lintas.

Polisi awalnya melaporkan bahwa dia ditembak setelah mengendarai mobilnya ke arah polisi.

Namun tak lama sebuah video yang dengan cepat menjadi viral di media sosial menunjukkan dua polisi berdiri di dekat mobil yang dikendarai Nahel, dengan satu menodongkan senjata ke arahnya.

Sebuah suara terdengar mengatakan, "Anda akan mendapatkan peluru di kepala", setelah itu petugas polisi kemudian muncul untuk menembak ketika mobil tiba-tiba melaju sebelum secara bertahap berhenti.

(***)