Awas Kosmetik Berbahaya! Ini Alasan Merkuri Bisa Memicu Kanker Pada Kulit 

Zuratul 4 Jul 2023, 11:55
Awas Kosmetik Berbahaya! Ini Alasan Merkuri Bisa Memicu Kanker Pada Kulit. (BrilioBeauty/Foto)
Awas Kosmetik Berbahaya! Ini Alasan Merkuri Bisa Memicu Kanker Pada Kulit. (BrilioBeauty/Foto)

RIAU24.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) belum lama ini mengumumkan temuan 1.541 produk kosmetik ilegal di seluruh Indonesia. 

Kebanyakan produk yang melakukan pelanggaran karena memiliki kandungan merkuri di dalamnya.

Merkuri merupakan jenis logam berat yang berbahaya. Bahan ini tergolong toksik, dan dapat terakumulasi pada tubuh.

Dokter spesialis dermatologi venereologi dr Amelia Setiawati Soebyanto, SpDV menjelaskan bahwa kandungan merkuri dalam kosmetik yang digunakan dalam waktu jangka panjang dapat memberikan efek berbahaya pada kulit.

"Kulit wajah bisa rusak karena merkuri yang ada di produk kosmetik," ucap dr Amelia ketika dikonfirmasi detikcom, Senin (3/7/2023).

"Bahayanya untuk jangka panjang bisa bermacam-macam. Untuk kulit sendiri bisa menimbulkan kemerahan di awal pemakaian, nanti lama kelamaan bisa menjadi keabuan," tambah dr Amelia.

Tidak hanya itu saja, kulit yang sering terpapar merkuri dari produk kosmetik ilegal juga bisa membuat kulit menjadi lebih tipis.

"Kulit terasa lebih tipis dan lebih rentan infeksi. Selain itu pada ibu hamil juga bisa terjadi gangguan pada perkembangan janin," jelasnya.

Adapun lebih lanjut, dr Amelia juga membeberkan efek kesehatan lain yang bisa ditimbulkan dari produk kosmetik mengandung merkuri. 

dr Amelia menjelaskan bahwa merkuri merupakan kandungan karsinogen yang dapat menyebabkan kanker kulit.

"Iya, penggunaan kosmetik mengandung merkuri juga bisa memicu kanker kulit. Merkuri sendiri sebenarnya bersifat karsinogenik dan dapat meningkatkan resiko seseorang menderita kanker kulit," jelas dr Amelia.

"Apabila dipakai pada kulit yang mana sering terpapar matahari, ditambah dengan riwayat kanker di keluarga, maka akan lebih mudah terjadi kanker kulit," pungkasnya.

(***)