Jumlah Bayi Lahir Makin Anjlok, Ribuan Sekolah TK di China Terpaksa Tutup

Devi 12 Jul 2023, 17:35
Jumlah Bayi Lahir Makin Anjlok, Ribuan Sekolah TK di China Terpaksa Tutup
Jumlah Bayi Lahir Makin Anjlok, Ribuan Sekolah TK di China Terpaksa Tutup

RIAU24.COM - Jumlah taman kanak-kanak di China mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir pada 2022. 

Hal ini menunjukkan tantangan demografis karena kelahiran yang menurun di China semakin parah.

Kementerian Pendidikan China menyebutkan bahwa jumlah taman kanak-kanak turun sebanyak 5.610 menjadi 289.200 tahun lalu.

Selain itu, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah siswa yang terdaftar di taman kanak-kanak dan prasekolah pun mengalami penurunan sebanyak 3,7 persen menjadi 46,3 juta pada 2022.

Tidak hanya taman kanak-kanak, jumlah sekolah dasar di China juga mengalami penurunan sebanyak 3,35 persen menjadi 149.100 pada akhir tahun lalu. 

Pendaftar baru mengalami penurunan 4,55 persen menjadi 17 juta.

Penurunan jumlah pendaftar di sekolah menunjukkan masalah demografis yang besar di China. 

Jumlah bayi yang lahir di China pada tahun lalu hanya tercatat 9,56 juta bayi. 

Ini memperlihatkan jumlah terendah dalam sejarah modern untuk pertama kali angkanya anjlok di bawah 10 juta kelahiran.

Jumlah populasi keseluruhan di China sudah mengalami penurunan sebanyak 850 ribu orang menjadi 1,4 miliar penduduk. 

Hal ini terjadi karena jumlah angka kematian yang melampaui angka kelahiran untuk pertama kalinya dalam enam dekade.

"Lebih banyak prasekolah dan sekolah dasar akan ditutup di masa yang mendatang. Persaingan sengit akan memisahkan yang terbaik dari yang lain," ucap wakil presiden Asosiasi Penduduk China Yuan Xin dikutip dari SCMP, Minggu (9/8/2023).

Karena penurunan jumlah sekolah dan prasekolah yang tajam, timbul kekhawatiran lain bahwa sebagian guru TK akan kehilangan pekerjaan.

Yuan mengatakan kejadian tersebut tidak dapat dihindarkan. Hal tersebut juga bisa menimbulkan masalah sosial yang lebih mendalam dan sulit dipecahkan.

"Fasilitas fisik, seperti kampus dan ruang kelas, dapat dialihfungsikan menjadi fasilitas perawatan lansia. Namun, guru taman kanak-kanak, guru sekolah dasar, atau guru sekolah menengah tidak dapat dengan mudah beralih menjadi pengasuh orang tua," pungkasnya. ***