Pria Swiss Jadi Orang Ke-6 Dinyatakan 'Sembuh' HIV, Sempat Jalani Pengobatan Ini

Devi 23 Jul 2023, 20:29
Pria Swiss Jadi Orang Ke-6 Dinyatakan 'Sembuh' HIV, Sempat Jalani Pengobatan Ini
Pria Swiss Jadi Orang Ke-6 Dinyatakan 'Sembuh' HIV, Sempat Jalani Pengobatan Ini

RIAU24.COM - Seorang pria yang dijuluki sebagai pasien Jenewa dinyatakan 'sembuh secara efektif' dari Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Pria di Swiss itu mengalami remisi jangka panjang HIV pasca menerima terapi berisiko pada 2018.

Sebelumnya, ada lima kasus serupa lainnya yang telah dinyatakan 'sembuh' dari HIV. Namun, kasus pasien Jenewa ini terbilang paling unik.

Diketahui, pasien tersebut 'sembuh' setelah menjalani terapi pengobatan sel punca di tahun 2018. 

Ia menerima transplantasi sel punca untuk melawan kanker leukemia yang sangat agresif dan ganas.

Uniknya, pasien Jenewa itu menerima sel punca dari donor yang tidak memiliki mutasi gen langka, CCR5. 

Gen tersebut berguna untuk menghalangi virus HIV memasuki sistem kekebalan seseorang, serta membuat sel secara alami kebal terhadap virus tersebut.

Setelah menjalani pengobatan tersebut, pasien Jenewa itu dinyatakan 'sembuh' dari HIV. 

Di dalam tubuhnya sudah tidak terdeteksi virus setelah menghentikan pengobatan antiretroviral atau obat yang berguna mengurangi jumlah virus di dalam darah.

Pria itu menggunakan terapi antiretroviral itu hingga November 2021, dan dokter menyuruh berhenti setelah menjalani transplantasi sumsum tulang atau sel punca.

"Apa yang terjadi pada saya luar biasa, ajaib," ucapnya dikutip dari Euronews, dalam sebuah pernyataan.

Meski sampai saat ini pasien Jenewa itu telah menghentikan pengobatan antiretroviral, para peneliti belum sepenuhnya yakin bahwa virus HIV tidak akan kembali pada pasien.

Sebab, pada dua kasus HIV di Boston yang menggunakan sel punca yang tidak mengandung gen CCR5. Efeknya, virus itu muncul lagi beberapa bulan setelah mereka berhenti menggunakan antiretroviral.

"jika masih belum ada tanda-tanda virus setelah 12 bulan kemungkinan virus itu tidak terdeteksi di masa mendatang akan meningkat secara signifikan," ucap Asier Saez-Cirion, seorang ilmuwan di Institut Pasteur Prancis yang mempresentasikan kasus tersebut di Brisbane.

"Pasien Jenewa tetap 'bebas' HIV karena mungkin transplantasi menghilangkan semua sel yang terinfeksi tanpa memerlukan mutasi yang terkenal atau mungkin pengobatan imunosupresifnya, yang diperlukan setelah transplantasi, berperan," pungkasnya. ***