Melihat Persiapan Airlangga Sebelum Diperiksa Kejagung

Azhar 24 Jul 2023, 09:39
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan apa saja persiapannya sebelum menghadiri pemeriksaan Kejaksaan Agung (Kejagung). Sumber: Golkar Pedia
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan apa saja persiapannya sebelum menghadiri pemeriksaan Kejaksaan Agung (Kejagung). Sumber: Golkar Pedia

RIAU24.COM - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan apa saja persiapannya sebelum menghadiri pemeriksaan Kejaksaan Agung (Kejagung).

Ketum Golkar ini mengatakan tak ada persiapan khusus dalam menghadapi pemeriksaan besok dikutip dari inilah.com, Senin 24 Juli 2023.

Dia mengaku hanya akan siapkan bekal untuk makan siang saja.

"Pembekalan kan kalau mau makan siang," sebutnya ketika menghadiri puncak perayaan hari lahir (Harlah) ke-25 PKB.

Sebelumnya, Airlangga diketahui mangkir pada pemanggilan sebelumnya. Namun kali ini dia mengaku bakal hadir, "Hadir, hadir," ujarnya.

Untuk diketahui, Kejagung menggeledah tiga lokasi yakni kantor PT Wilmar Nabati Indonesia atau Wilmar Group (WG), beralamat di Gedung B & G Tower Lantai 9, Jalan Putri Hijau Nomor 10, Kota Medan.

Penyitaan dan penggeledahan dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: PRINT-1334/F.2/Fd.1/07/2023 tanggal 5 Juli 2023

Kemudian Kantor Musim Mas atau Musim Mas Group (MMG), beralamat di Jalan KL Yos Sudarso KM. 7.8, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan.

Lokasi ketiga yakni kantor PT Permata Hijau Group (PHG), beralamat di Jalan Gajahmada Nomor 35, Kota Medan. Penggeledahan dilakukan pada Kamis, 6 Juli 2023.

Dari kantor Musim Mas disita tanah dengan total 277 bidang seluas 14.620,48 hektare.

Sementara dari kantor PT Wilmar Nabati Indonesia disita berupa tanah dengan total 625 bidang seluas 43,32 hektare.

Sedangkan dari kantor PT Permata Hijau Group (PHG) disita tanah dengan total 70 bidang seluas 23,7 hektare.

Kemudian mata uang rupiah sebanyak 5.588 lembar dengan total Rp385.300.000, mata uang dollar USD sebanyak 4.352 lembar dengan total USD435.200.

Lalu mata uang ringgit Malaysia sebanyak 561 lembar dengan total RM52.000, dan mata uang dollar Singapura sebanyak 290 lembar dengan total SGD250.450.