RIAU24.COM -  Kasus matinya anak harimau peliharaan Alshad Ahmad membuat banyak orang bertanya-tanya soal izin memelihara hewan liar di Indonesia.

Apalagi, Alshad Ahmad terang-terangan menyatakan bahwa sudah 7 ekor anak harimau peliharaannya yang mati  merupakan hasil breeding atau pengembangbiakan sendiri.

"Jikalau boleh bertanya, dari awal mulai memelihara harimau, sudah berapa ekor yang mati di bawah pengawasan bro Alshad?" tanya akun Instagram @tuantigabelas dalam kolom komentar unggahan Alshad Ahmad di Instagram, Selasa (25/7/2023).

"@tuantigabelas 7, semua hasil breeding sendiri dari 1 indukan," jawab Alshad Ahmad.

Pengakuan Alshad Ahmad ini lantas diunggah ulang oleh akun Twitter @tanyarlfes, yang mempertanyakan izin untuk memeliharan hewan liar dengan kasus sudah 7 ekor anak harimau peliharaannya mati.

"Alshad , kalo izin jadi kolektor harimau gini, terus meninggal udah 7 masa nggak papa? nggak ditarik gitu izinnya? Kan harimau bukan hewan ternak macem ayam," cuitan akun Twitter @tanyarlfes.

Hal serupa ternyata juga menjadi pertanyaan sejumlah warganet, yang merasa izin Alshad Ahmad untuk memelihara hewan liar tidak akan ditarik lantaran memiliki beking yang kuat dan bisa membelinya dengan uang.

"Nih instansi pemerintah kayak bksda atau apapun nggak mau narik semua binatang dia apa ya? I mean 7 nyawa ilang woy, artinya dia nggak becus rawat dan breeding," kata @newleave**.

"Ranahnya udah dapat hukuman sih harusnya, izin dia harus dicabut karena udah nggak bsa melindungi hewan yang seharusnya dilindungi," kata @brahmani***.

"Punya uang bisa segalanya, banyak kok oknum yang nyelundupin satwa langka, ada dulu bahkan butung dimasukkan ke botol buat diselundupin, memang sampah hopeless," kata @frans_ari**.

Cenora adalah anak harimau Benggala yang lahir pada Mei 2023. Cenora terlahir dari indukan harimau betina bernama Jinora.

(***)