Para Ilmuwan Temukan Bakteri yang Menghentikan Penularan Malaria

Amastya 5 Aug 2023, 20:16
Gambar representasi nyamuk /net
Gambar representasi nyamuk /net

RIAU24.COM - Para ilmuwan menemukan strain bakteri alami yang akan mampu menghentikan penularan malaria dari nyamuk ke manusia.

Bakteri ini ditemukan secara kebetulan setelah koloni nyamuk gagal mengembangkan parasit malaria dalam satu percobaan.  

Para peneliti mengatakan bahwa bakteri dapat bertindak sebagai alat baru untuk memberantas salah satu penyakit tertua di dunia, yang telah merenggut nyawa lebih dari 600.000 orang setiap tahun.

Penemuan ini dilakukan oleh para ilmuwan di sebuah fasilitas penelitian di Spanyol, yang dijalankan oleh perusahaan farmasi GSK setelah mereka memperhatikan bahwa koloni nyamuk yang digunakan untuk pengembangan obat telah menghentikan transfer malaria.

"Tingkat infeksi pada nyamuk mulai berkurang dan pada akhir tahun nyamuk tidak akan terinfeksi parasit malaria," kata Dr Janneth Rodrigues, yang memimpin program tersebut, saat berbicara kepada BBC.

Sampel beku mengarah pada penemuan baru

Sampel dibekukan oleh tim dari percobaan 2014 mereka dan kembali kepada mereka setelah dua tahun, di mana mereka membuat penemuan baru.

Studi lebih lanjut mengungkapkan bahwa strain bakteri tertentu - TC1, yang hadir secara alami di lingkungan telah menghentikan perkembangan parasit malaria di usus nyamuk.

"Setelah menjajah nyamuk, itu berlangsung sepanjang umur," kata Dr Rodrigues kepada BBC.

"Dan kami menemukan bahwa, ya, itu adalah bakteri yang bertanggung jawab untuk mengurangi penularan pada nyamuk-nyamuk itu," tambahnya.

Menurut data baru yang diterbitkan di majalah Science, beban parasit nyamuk dapat dikurangi sekitar 73 persen oleh bakteri.

Bakteri berfungsi dengan mengeluarkan molekul kecil, yang dikenal sebagai harmane, dan menghambat tahap awal pertumbuhan parasit malaria di usus nyamuk.

Para ilmuwan GSK, bersama dengan Universitas Johns Hopkins, menemukan bahwa harmane dapat dicerna secara oral oleh nyamuk, jika dicampur dengan gula, atau diserap melalui kutikula pada kontak.

Lebih banyak uji coba sekarang sedang dilakukan di fasilitas penelitian lapangan yang terkandung yang disebut MosquitoSphere di Burkina Faso untuk menilai seberapa aman dan efektif menggunakan harmane di dunia nyata.

Gareth Jenkins, yang terkait dengan badan amal Malaria No More, mengatakan bahwa penemuan baru ini tampaknya menjanjikan.

"Malaria membunuh seorang anak setiap menit. Kemajuan signifikan telah dibuat dalam mengurangi beban global malaria, tetapi untuk membuat kita kembali ke jalurnya, kita membutuhkan alat baru dan inovatif di gudang senjata. Dengan pipa inovasi yang kuat, adalah mungkin untuk mengakhiri ancaman malaria dalam hidup kita," katanya.

(***)