Mulai Tergusur, Dell PHK Karyawan Bagian IT dan Sales Paling Banyak Terdampak

Zuratul 9 Aug 2023, 11:14
Mulai Tergusur, Dell PHK Karyawan Bagian IT dan Sales Paling Banyak Terdampak. (CNBC/Foto)
Mulai Tergusur, Dell PHK Karyawan Bagian IT dan Sales Paling Banyak Terdampak. (CNBC/Foto)

RIAU24.COM Dell Technologies melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya. Namun, belum diketahui secara rinci berapa jumlah karyawan yang terdampak.

Berdasarkan crn.com, Rabu (9/8), Dell melakukan PHK paling banyak kepada karyawan yang ada di bagian IT, produk dan sales. Ini tercermin dari postingan perpisahan karyawan di LinkedIn.

"Setelah hampir 17 tahun di EMC/Dell Technologies, kemarin adalah yang terakhir bagi saya. Ini adalah perjalanan yang gila, dan ada terlalu banyak orang untuk mengungkapkan penghargaan saya kepada mereka yang telah membantu saya, membimbing saya, dan menjadikan saat ini penuh dengan kenangan indah," tulis mantan Senior System Engineer Data Protection Solutions di Dell Technologies Chris Beischer.

Karyawan lainnya mengungkapkan Dell melakukan PHK terhadap 5 persen karyawan. Di mana ia adalah salah satunya yang masuk dalam daftar.

"Sayangnya saya adalah bagian dari pengurangan 5 persen tenaga kerja," tulis Tobey Weder.

"Meskipun ini adalah berita yang sangat mengejutkan dan tidak terduga bagi saya, saya menghargai semua pengalaman dan orang-orang luar biasa yang saya kenal selama bekerja di Dell," imbuhnya.

Dell sendiri belum memberikan komentar resmi terhadap isu PHK tersebut. Namun, sejak awal tahun lalu, perusahaan memang dikabarkan akan melakukan PHK.

Pada Februari 2023, raksasa komputasi tersebut dikabarkan berencana untuk memangkas 5 persen atau 6.500 dari 133 ribu karyawan.

Alasannya, karena lingkungan ekonomi global yang makin menantang. Dalam sebuah surat kepada karyawan, Wakil Ketua Dell Jeff Clarke mengatakan langkah-langkah yang telah diambil perusahaan seperti pembatasan perjalanan karyawan dan jeda perekrutan eksternal tidak cukup mengatasi tantangan tersebut.

"Yang kami tahu adalah kondisi pasar terus tergerus dengan masa depan yang tidak pasti," kata Clarke yang dikutip CNN, Selasa (7/2).

(***)