RIAU24.COM - Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky menyebut keberangkatan Tim Badminton Indonesia diiringi target merebut dua galr di Kejuaraan Dunia Badminton 2023.

Kejuaraan Dunia 2023 baru memasuki babak 16 besar hari ini, Kamis (24/8). Namun Indonesia sudah kehilangan sejumlah pemain andalan yang di atas kertas diharapkan bisa berbicara di Copenhagen.

Partai Tunggal putra, Indonesia sudah tak lagi memiliki wakil, Chico Aura Dwi Wardoyo kalah dari H.S Prannoy di babak 32 besar sedangkan Jonatan Christie lebih dulu tumbang di babak awal di tangan Lee Zii Jia.

Dengan kekalahan yang dialami Honatan dan Chico otomatis mmebuat peluang Indonesia meraih gelar juara dunia di nomor Tunggal Putra.

Pukulan lainnya menyusul pada hari Rabu (23/8) waktu setempat. Pukulan telak itu berupa kekalahan fajar ALfian/Muhammad Rian Ardianto di babak 32 besar.

Fajar/Rian yang jadi unggulan pertama tak bisa menaklukan ganda Taiwan, Lee Jhe Huei/yang Po Hsuan, 18-21, 19-21.

Kekalahan itu otomatis membuat Indonesia Kembali kehilangan salah satu andalan untuk merebut gelar juara dunia.

Terlepas dari habisnya wakil di nomor tunggal putra dan kekalahan Fajar/Rian, di atas kertas target dua gelar yang dicanangkan oleh Rionny masih mungkin tercapai. Indonesia masih memiliki sembilan wakil di empat nomor yang masih terus berjuang untuk melaju di Kejuaraan Dunia.

Gregoria Mariska masih menyimpan asa di nomor tunggal putri. Di ganda putra, Indonesia masih punya tiga wakil yaitu Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.

Pada nomor ganda putri, Indonesia masih bisa berharap pada Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. Sedangkan di nomor ganda campuran, tiga wakil Indonesia juga masih bertahan yaitu Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.

(***)