Terungkap! Fakta Mengejutkan soal Kematian Bos Wagner Priogozhin

Zuratul 28 Aug 2023, 08:51
Terungkap! Fakta Mengejutkan soal Kematian Bos Wagner Priogozhin. (KoranJakarta/Foto)
Terungkap! Fakta Mengejutkan soal Kematian Bos Wagner Priogozhin. (KoranJakarta/Foto)

RIAU24.COM - Komite investigasi Rusia, yang bertugas menyelidiki kejahatan serius di negara tersebut, telah mengonfirmasi bahwa kepala kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, termasuk di antara orang-orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat.

Dilansir The Guardian, komite tersebut mengatakan pada Minggu (27/8/2023) bahwa setelah pengujian forensik, 10 jenazah yang ditemukan di lokasi tersebut telah diidentifikasi, dan identitas mereka sesuai dengan manifes.

Otoritas penerbangan sipil Rusia sebelumnya mengatakan bahwa Prigozhin dan beberapa letnan utamanya termasuk dalam daftar penumpang pesawat yang jatuh pada Rabu (23/8/2023).

Pengumuman tersebut memicu spekulasi berhari-hari mengenai nasib Prigozhin. Ia diketahui memiliki tubuh ganda dan menggunakan banyak paspor serta penyamaran saat bepergian.

Sebelumnya telah ada laporan palsu mengenai kematiannya sebanyak dua kali, termasuk setelah kecelakaan pesawat di Republik Demokratik Kongo pada 2019.

Pada Jumat, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam laporan intelijen hariannya bahwa meskipun Prigozhin diketahui "melakukan tindakan pengamanan yang luar biasa", "sangat mungkin" bahwa dia termasuk di antara korban tewas.

Pernyataan Rusia pada Minggu tidak memberikan rincian apapun mengenai apa yang mungkin menyebabkan kecelakaan itu, yang terjadi dua bulan setelah pemberontakan singkat Prigozhin di mana pasukan Wagner merebut markas pertahanan di Rostov dan bergerak menuju Moskow.

Para pejabat AS dan negara-negara barat mengatakan pesawat itu mungkin jatuh karena ledakan yang disengaja, sehingga menyebabkan pesawat itu jatuh di lapangan sekitar 185 mil (300 km) utara Moskow.

Kecurigaan dengan cepat berpusat pada Presiden Rusia Vladimir Putin, di mana para pejabat Amerika Serikat dan Barat mengatakan kemungkinan besar dialah dalang insiden tersebut, karena pemberontakan bersenjata yang dilakukan Prigozhin dianggap sebagai tantangan paling serius bagi pemimpin Rusia tersebut dalam 23 tahun kekuasaannya.

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak tahu pasti apa yang terjadi, tapi dirinya tidak terkejut.

"Tidak banyak hal yang terjadi di Rusia yang tidak diikuti oleh Putin," tuturnya.

Kremlin membantah bahwa merekalah yang membunuh Prigozhin, dan menganggap penilaian intelijen Barat mengenai potensi keterlibatan Putin sebagai "kebohongan mutlak".

Reaksi di Ukraina relatif terbatas pada titik ketidakpedulian, karena Prigozhin tidak lagi dipandang sebagai tokoh penting setelah pemberontakan yang gagal.

Wagner Group miliknya, yang pernah menjadi unit utama yang beroperasi di Ukraina, telah menarik diri dari negara itu tiga bulan lalu setelah Bakhmut direbut.

Putin kemudian bergerak cepat memanfaatkan kematian Prigozhin dengan mengeluarkan dekrit yang mewajibkan Wagner dan semua pejuang perusahaan militer swasta lainnya untuk bersumpah setia kepada Rusia.

Pada Kamis, dia tampak memuji Prigozhin dalam sebuah wawancara di televisi, dengan mengatakan bahwa dia telah mengenal pemimpin Wagner tersebut sejak awal 1990-an.

Dia menggambarkan Prigozhin, mantan penjual hotdog dari kampung halaman Putin di St Petersburg, sebagai seseorang yang "melakukan beberapa kesalahan serius dalam hidup" namun memujinya sebagai "pria berbakat, pengusaha berbakat".

Putin mengatakan para penumpang di pesawat tersebut "memberikan kontribusi yang signifikan" terhadap pertempuran di Ukraina.

"Kami ingat ini; kami tahu, dan kami tidak akan lupa," tambahnya.

Abbas Gallyamov, seorang analis politik dan mantan penulis pidato Putin, mengatakan kepada Associated Press bahwa meskipun Kremlin telah membuat kesepakatan dengan Prigozhin untuk mengakhiri pemberontakan bersenjata, sehingga dia bisa bebas tanpa tuduhan apapun, hal ini mungkin tidak diterima dengan baik oleh Putin.

Pemberontakan tersebut "menunjukkan kelemahan Putin kepada semua orang", kata Gallyamov.

Kenyataan tersebut "benar-benar tidak memuaskan Putin karena ini merupakan undangan terbuka bagi calon pemberontak," tambahnya.

(***)