Terungkap Alasan Vape Bisa Picu Testis Menyusut hingga Pangkas Jumlah Sperma

Devi 5 Sep 2023, 15:20
Terungkap Alasan Vape Bisa Picu Testis Menyusut hingga Pangkas Jumlah Sperma
Terungkap Alasan Vape Bisa Picu Testis Menyusut hingga Pangkas Jumlah Sperma

RIAU24.COM - Ilmuwan mengingatkan pengaruh penggunaan vape yang dikaitkan dengan menurunnya jumlah sperma, menyusutnya testis, hingga gairah seks tak lagi tinggi. Penelitian ini dilakukan oleh para ahli di Turki menggunakan tikus jantan yang mendapatkan paparan rokok elektrik dan rokok biasa.
Peneliti mengukur seberapa banyak sperma yang bisa yang dapat dihasilkan oleh hewan tersebut, melihat bentuk testis, dan melihat penanda stres pada darah dan kelamin.

"Harus dipertimbangkan bahwa meskipun cairan rokok elektrik dianggap tidak berbahaya dalam studi berhenti merokok, hal itu dapat meningkatkan stres oksidatif dan menyebabkan perubahan morfologi pada testis," ucap penulis studi dikutip dari Daily Mail, Selasa (5/9/2023).

Peneliti di Cumhuriyet University melakukan pengamatan pada tiga kelompok tikus. Satu kelompok diberikan rokok konvensional, sementara kelompok kedua diberikan asap vape Joyetech eGo Aio 1500 mAh, dan kelompok ketiga tidak terpapar.

Paparan diberikan sebanyak dua kali sehari selama satu jam setiap paparan. Tikus yang terpapar asap rokok elektrik memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dengan 95,11 juta sperma per mililiter. Sedangkan, tikus yang pada kelompok kontrol sebanyak 98,5 juta.

Sedangkan untuk tikus yang terpapar asap rokok konvensional memiliki jumlah sperma sekitar 89 juta per mililiter.

Hasil penelitian menunjukkan tikus yang terpapar asap rokok memiliki testis yang lebih kecil dan ringan dibandingkan dengan yang terpapar rokok elektrik dan tidak terpapar. Jumlah sperma yang mampu berenang pun lebih sedikit.

Ilmuwan mengingatkan pengaruh penggunaan vape yang dikaitkan dengan menurunnya jumlah sperma, menyusutnya testis, hingga gairah seks tak lagi tinggi. Penelitian ini dilakukan oleh para ahli di Turki menggunakan tikus jantan yang mendapatkan paparan rokok elektrik dan rokok biasa.
Peneliti mengukur seberapa banyak sperma yang bisa yang dapat dihasilkan oleh hewan tersebut, melihat bentuk testis, dan melihat penanda stres pada darah dan kelamin.

"Harus dipertimbangkan bahwa meskipun cairan rokok elektrik dianggap tidak berbahaya dalam studi berhenti merokok, hal itu dapat meningkatkan stres oksidatif dan menyebabkan perubahan morfologi pada testis," ucap penulis studi dikutip dari Daily Mail, Selasa (5/9/2023).

Peneliti di Cumhuriyet University melakukan pengamatan pada tiga kelompok tikus. Satu kelompok diberikan rokok konvensional, sementara kelompok kedua diberikan asap vape Joyetech eGo Aio 1500 mAh, dan kelompok ketiga tidak terpapar.

Paparan diberikan sebanyak dua kali sehari selama satu jam setiap paparan. Tikus yang terpapar asap rokok elektrik memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dengan 95,11 juta sperma per mililiter. Sedangkan, tikus yang pada kelompok kontrol sebanyak 98,5 juta.

Sedangkan untuk tikus yang terpapar asap rokok konvensional memiliki jumlah sperma sekitar 89 juta per mililiter.

Hasil penelitian menunjukkan tikus yang terpapar asap rokok memiliki testis yang lebih kecil dan ringan dibandingkan dengan yang terpapar rokok elektrik dan tidak terpapar. Jumlah sperma yang mampu berenang pun lebih sedikit.
 
Dilaporkan juga lima dari delapan tikus yang terpapar asap rokok elektrik menunjukkan perubahan struktural pada testisnya ketika diperiksa melalui mikroskop. Studi ini dipublikasikan di jurnal medis Spanyol Revista Internacional de Andrologia.

Keterbatasan utama dalam penelitian yang dilakukan adalah penggunaan tikus sebagai objek eksperimen. Penulis penelitian mengungkapkan bahwa diperlukan penyelidikan lebih dalam terkait efek vape pada pria.

Namun, dampak buruk vape terhadap kesuburan bukannya tidak berdasar. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2020 di Denmark pada 2 ribu pria pengguna vape harian memiliki sperma yang jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan orang yang tidak menggunakannya.

Nikotin sudah semenjak lama dikaitkan dengan kondisi menurunnya sperma dan rendahnya kepadatan sperma. Perokok berat juga terbukti memiliki motilitas sperma yang lebih rendah. Motilitas merupakan kemampuan sperma melakukan perjalanan di saluran reproduksi wanita untuk mencari sel telur.

Bahan kimia beracun yang digunakan untuk memberikan rasa buah atau mint pada vape juga disebutkan dapat merusak proses produksi sperma.

Temuan ini lantas menambah banyak bukti bahaya rokok elektrik pada seseorang. Tidak hanya masalah reproduksi, peneliti juga terus menemukan berbagai bahaya lain seperti kecanduan nikotin, tekanan darah tinggi, asma, dan masalah pernapasan lainnya akibat vape. ***