Kisah Suku Vadoma dari Afrika yang Dikenal dengan ‘Kaki Burung Unta’, Punya Sejarah Nikah Sedarah

Zuratul 7 Sep 2023, 15:18
Kisah Suku Vadoma dari Afrika yang Dikenal dengan ‘Kaki Burung Unta’, Kini Warganya Pilih Inses. (Tangkapan Layar YouTube/AFRI WORLD)
Kisah Suku Vadoma dari Afrika yang Dikenal dengan ‘Kaki Burung Unta’, Kini Warganya Pilih Inses. (Tangkapan Layar YouTube/AFRI WORLD)

RIAU24.COM - Sebuah wilayah di Kanyemba bagian utara Zimbabwe diduduki oleh salah satu suku yang memiliki kondisi tubuh unik.

Etnis tersebut dikenal sebagai suku Vadoma yang warganya memiliki kaki berbentuk seperti kaki burung unta.

Kondisi tersebut membuat banyak warga suku Vadoma tidak memiliki tiga jari tengah dan hanya memiliki dua jari kaki terluar yang terbalik.

Kondisi tersebut membuat kaki mereka seperti capit hingga tidak bisa menggunakan alas kaki.

Hal tersebut lantas membuat mereka sulit berjalan maupun berlari, namun ahli dalam hal memanjat pohon.

Warga Vedoma bahkan merasa 'diuntungkan' dengan bentuk kaki mereka karena kehidupan warga yang sangat tradisional dan menggantungkan hidup dari berburu serta mengumpulkan makanan. 

Akibat kondisi langka tersebut, penduduk asli Vadoma akhirnya tidak diperbolehkan untuk menikah di luar kelompok mereka.

Hal itu untuk mencegah agar kondisi tersebut tidak menyebar ke suku lainnya.

Imbas dari aturan yang berlaku, suku Vadoma memiliki sejarah inses atau perkawinan sedarah.

Kondisi tersebut mengakibatkan akumulasi gen yang tidak beragam sehingga memicu munculnya cacat fisik atau kondisi genetik langka.

Sebenarnya kondisi medis apa yang tengah dialami oleh warga suku Vadoma di Zimbabwe?

Warga suku Vadoma yang memiliki 'kaki burung unta' memiliki kondisi medis Ectrodactyly.

Kelainan genetik sangat langka tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan kaki yang mirip dengan burung unta.

Dikutip dari Rare Disease, kondisi tersebut juga dapat terjadi pada tangan.

Kelainan tersebut disebabkan oleh kondisi dominan autosomal yang diakibatkan oleh mutasi tunggal pada kromosom 7.

Ilmuwan mengatakan bahwa kondisi ini dapat diturunkan secara turun menurun.

Selain mengalami kelainan pada tangan atau kaki, pengidap ectrodactyly umumnya juga mengalami masalah pendengaran. ***