Kronologi Remaja 14 Tahun Tewas usai Ikut Tantangan 'One Chip Challenge' TikTok

Devi 8 Sep 2023, 21:33
Kronologi Remaja 14 Tahun Tewas usai Ikut Tantangan 'One Chip Challenge' TikTok
Kronologi Remaja 14 Tahun Tewas usai Ikut Tantangan 'One Chip Challenge' TikTok

RIAU24.COM -  Seorang bocah 14 tahun di Massachusetts, Amerika Serikat, tewas setelah ikut tantangan viral 'One Chip Challenge' di Tiktok. Bocah laki-laki bernama Harris itu dilaporkan mengalami komplikasi setelah mengikuti challenge tersebut.
One Chip Challenge ini adalah tantangan yang dipopulerkan oleh Paqui, produsen makanan ringan di AS. Keripik ini dibumbui dengan cabai Carolina Reaper dan Naga Viper yang terkenal dengan cabai terpedas di dunia.

Kronologi Kejadian

Diberitakan NBC News, sang ibu, Lois Wolobah, mengaku mendapat telepon dari sekolah Harris, Doherty Memorial High School. Disebutkan bahwa Harris mengeluh sakit dan pingsan setelah memakan keripik Paqui tersebut.

Saat ibunya tiba, ia melihat Harris terus memegangi perutnya di ruang perawatan. Disebutkan bahwa Harris telah memakan keripik tortilla Paqui yang dibumbui dua cabai terpedas di dunia.

"Ketika saya pergi ke sekolahnya, dia sedang berbaring dan saya berkata, 'keripik apa yang kamu makan?' Dan ini yang dia tunjukkan padaku," kata ibunya sambil mengangkat ponselnya yang bergambar One Chip Challenge 2023 merek Paqui.

Dikutip dari Huffing Post, Harris dibawa pulang dari sekolah dan dilaporkan pingsan sekitar dua jam kemudian. Melihat kondisi itu Harris dilarikan ke rumah sakit, tempatnya menghembuskan napas terakhirnya.

Ayah Harris, Amos Wolobah, mengatakan kepada WBZ CBS News bahwa putranya tidak memiliki penyakit bawaan yang mereka ketahui sebelumnya. Keluarga tersebut mengatakan bahwa Harris adalah pemain bola basket yang sehat dan tidak memiliki alergi.

Penyebab Kematian

Sejauh ini, penyebab pasti kematian Harris masih belum jelas. Namun, keluarganya meyakini bahwa keripik Paqui menjadi salah satu penyebabnya.

Juru bicara kantor Pemeriksa Medis Massachusetts mengatakan kepada media bahwa penyebab kematian belum dapat dipastikan dalam beberapa minggu ke depan.

Sementara itu, Paqui, merek yang berbasis di Austin, Texas, mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan distributornya untuk mengeluarkan produk tersebut dari peredaran.

"Kami sangat sedih dengan pemberitaan tersebut dan menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga," kata juru bicara Paqui dalam sebuah pernyataan kepada The New York Times.

"Tidak pantas bagi kami untuk berspekulasi atau berkomentar lebih jauh," tuturnya. ***