Tetap Bisa Konsumsi Nasi Putih Saat Diet, Begini Caranya

Devi 10 Sep 2023, 14:13
Tetap Bisa Konsumsi Nasi Putih Saat Diet, Begini Caranya
Tetap Bisa Konsumsi Nasi Putih Saat Diet, Begini Caranya

RIAU24.COM - Tubuh yang ideal adalah impian semua orang. Banyak yang melakukan diet demi bisa mendapatkan tubuh yang ideal. Lantas, masih bolehkan mengonsumsi nasi putih saat menjalani diet.

Dokter spesialis penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo dr Dicky Levenus Tahapary, Sp.PD-KEMD, PhD menjelaskan bahwa nasi putih masih boleh dikonsumsi ketika diet. Namun tetap disarankan untuk mengatur porsinya agar tidak berlebihan.

"Nasi putih itu masuknya karbohidrat sederhana artinya dia mudah sekali dicerna dan diubah menjadi gula. Untuk apa? Untuk menjadi energi yang siap dipakai," ucap dr Dicky ketika ditemui detikcom, Jumat (7/7/2023).

Membandingkan dengan nasi putih, dr Dicky mengatakan bahwa kandungan karbohidrat nasi merah lebih kompleks. Hal itu membuat nasi merah membutuhkan waktu lebih banyak untuk dicerna. Namun secara nutrisi, nasi merah dan nasi putih tidak memiliki perbedaan jauh.

"Nasi merah karbohidratnya lebih kompleks, lebih susah dicerna sehingga kenaikan gula darah darahnya perlu waktu. Kalau nasi putih tingkat gula darah naiknya cepat, terus turun lagi," jelas dr Dicky.

"Kalau nasi merah cenderung flat terus kenyangnya lebih lama naiknya juga nggak terlalu tinggi juga," tambahnya.

Dicky menekankan pentingnya besaran porsi yang dikonsumsi. "Makan nasi putih boleh saja, tinggal mainnya di jumlah porsinya aja. Kalau makannya nasi merah tapi jumlahnya banyak ya sama aja," ungkap dr Dicky.

"Karbohidrat juga bisa didapatkan dari sumber lain. Sayuran dan buah-buahan juga ada yang punya karbohidrat," lanjutnya lagi.

Lebih lanjut, dia mengatakan porsi nasi yang tepat bisa menggunakan slogan 'Isi Piringku'. Dalam satu piring, masukkan sepertiga sumber karbohidrat seperti nasi, sepertiga sayuran, serta sepertiga lauk-pauk dan buah-buahan.

"Gunakan 'Isi Piringku' yang model sepertiga itu paling simpel. Namun dalam kasus tertentu tetap perlu dikonsultasikan ke ahli gizi atau ahli kesehatan karena kebutuhan masing-masing bisa berbeda," katanya. ***