Rusia Mengusir 2 Diplomat AS Saat Washington Bersumpah Untuk Melakukan Pembalasan

Amastya 15 Sep 2023, 13:56
Rusia mengatakan pihaknya mengusir dua diplomat AS yang dituduhnya bekerja dengan 'informan' lokal /net
Rusia mengatakan pihaknya mengusir dua diplomat AS yang dituduhnya bekerja dengan 'informan' lokal /net

RIAU24.COM Pemerintah Rusia pada hari Kamis (14 September) mengatakan pihaknya mengusir dua diplomat AS atas tuduhan berkolaborasi dengan mata-mata.

Menurut Kremlin, kedua diplomat itu telah mempertahankan kontak dengan seorang warga negara Rusia yang bekerja untuk Misi AS dan telah dituduh sebagai 'informan'.

Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan menginformasikan telah memanggil utusan AS Lynne Tracy, menginstruksikannya bahwa Sekretaris Pertama kedutaan Jeffrey Sillin dan Sekretaris Kedua David Bernstein harus meninggalkan negara itu dalam waktu tujuh hari.

Sillin dan Bernstein dituduh telah melakukan kegiatan ilegal dengan berhubungan dengan warga negara Rusia, (Robert) Shonov.

"Juga ditekankan (kepada Tracy) bahwa kegiatan ilegal misi diplomatik AS, termasuk campur tangan dalam urusan internal negara tuan rumah, tidak dapat diterima dan akan ditekan dengan tegas," katanya.

"Pihak Rusia mengharapkan Washington untuk menarik kesimpulan yang tepat dan menahan diri dari langkah-langkah konfrontatif," tambahnya.

Khususnya, Shonov berada dalam daftar gaji Konsulat Jenderal AS di kota Vladivostok di Timur Jauh selama lebih dari 25 tahun, sampai Moskow memerintahkan pemecatan staf lokal misi pada tahun 2021.

Dalam sebuah video pengakuan, yang diterbitkan oleh dinas keamanan FSB negara itu, Shonov terlihat mengakui bahwa Sillin dan Bernstein telah memintanya untuk mengumpulkan informasi tentang upaya perang Rusia di Ukraina, aneksasi wilayah baru, mobilisasi militernya dan pemilihan presiden 2024.

AS bersumpah akan melakukan pembalasan

Setelah pengumuman itu, Washington mengecam pengusiran itu dan bersumpah untuk segera mengambil tindakan balasan.

"Pengusiran personel diplomatik kami yang tidak beralasan ini sepenuhnya tidak berdasar, seperti halnya terhadap mantan kontraktor Rusia di kedutaan kami yang ditangkap karena tugas jahat melakukan kegiatan seperti menyediakan klip media kepada kedutaan kami," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller seperti dikutip oleh kantor berita AFP.

Miller menambahkan bahwa Rusia sekali lagi memilih konfrontasi dan eskalasi atas keterlibatan diplomatik yang konstruktif, sambil menambahkan bahwa Washington akan mengambil tindakan.

"Kami menyesal bahwa Rusia telah mengambil jalan ini dan Anda tentu dapat berharap bahwa kami akan menanggapi tindakan mereka dengan tepat. Ini terus melecehkan karyawan kedutaan kami, sama seperti terus mengintimidasi warganya sendiri," pungkasnya.

(***)