Tak Heran Jokowi Punya Data Intelijen, Mahfud MD: Namanya Presiden, Bisa Tahu Apa Saja

Rizka 17 Sep 2023, 12:39
Mahfud MD
Mahfud MD

RIAU24.COM Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowj) memiliki data situasi dan arah politik seluruh partai di Indonesia adalah hal yang biasa. 

Menurut Mahfud, seorang presiden pasti mendapat laporan dari intelijen setiap harinya.

"Pasti lah, namanya Presiden. Bisa tahu apa saja, termasuk partai politik," kata Mahfud dilansir dari news.detik.com, Minggu (17/9).

Mahfud menuturkan presiden memiliki tugas memantau isu-isu hukum, serta isu sensitif di tengah masyarakat. Oleh sebab itu seorang presiden pasti mendapatkan laporan intelijen setiap hari.

"Itu tugasnya presiden, keamanan, masalah isu hukum. Apa-apa yang sensitif di masyarakat, presiden setiap hari mendapat laporan dari intelijen. Di mana pun presiden harus begitu, jadi itu benar," ujar Mahfud.

Mahfud kemudian berpendapat tak ada masalah soal informasi yang didapat Jokowi. Mahfud lalu menyampaikan seorang menteri pun mendapat laporan dari intelijen, meski penyampaiannya tak dilakukan setiap hari.

"Ya nggak bisa dong (disalahkan), memang laporan Presiden. Menteri saja punya, apalagi Presiden. Presiden lebih lengkap lagi," tutur Mahfud.

"Kalau menteri, mungkin kalau Menko bisa bulanan itu dapat. Kalau Presiden tiap hari, pagi ini ada apa, ini ada apa, itu biasa. Punya data parpol itu biasa, sudah tahu semua," ucap Mahfud.

Maka dari itu, ia pun menegaskan bahwa Jokowi telah memiliki data intelijen tersebut sudah sejak lama.

"Tidak ada Pemilu pun Presiden tahu data tentang partai politik. Itu memang hal Presiden. Perintah Undang Undang. Ada Undang Undang Intelijen Negara kan?" ucap Mahfud.

Mahfud lalu berujar informasi yang didapat Jokowi tak ada kaitannya dengan cawe-cawe ke keputusan setiap partai politik. Bahkan, menurutnya, Jokowi juga tahu siapa saja politikus yang nakal atau bagaimana kinerja seseorang di pemerintahan.

"Nggak urusan cawe-cawe, urusan tidak, itu tidak ada kaitannya. Ini Presiden pasti punya intelijen, siapa politikus yang nakal, siapa politikus yang benar. Siapa yang punya kerja gelap, siapa yang punya kerja terang itu punya presiden," pungkas dia.