Ukraina Ingin Menuntut Polandia, Hongaria, dan Slovakia Atas Larangan Impor Makanan

Amastya 19 Sep 2023, 18:32
Biji-bijian Ukraina /Reuters
Biji-bijian Ukraina /Reuters

RIAU24.COM Ukraina ingin mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia terhadap Polandia, Hongaria, dan Slovakia atas pembatasan mereka pada ekspor pertanian Ukraina, menurut pejabat Ukraina yang mengatakan kepada Reuters pada hari Senin.

Menurut sebuah sumber, permohonan itu mungkin diajukan dalam waktu dekat dan datang setelah tiga negara di sekitar Ukraina memutuskan untuk membatasi impor banyak ekspor utamanya.

Sebelumnya pada hari Senin, Perwakilan Dagang Ukraina Taras Kachka dikutip oleh Politico mengindikasikan dalam sebuah wawancara bahwa Kyiv bermaksud untuk menuntut ketiga negara tersebut.

Polandia, Bulgaria, Hongaria, Rumania, Slovakia, dan negara-negara lain dapat menerapkan pembatasan pada bulan Mei yang mencegah penjualan domestik gandum, jagung, rapeseed, dan biji bunga matahari Ukraina sambil mengizinkan transit kargo tersebut untuk diekspor ke negara lain.

Menyusul keputusan eksekutif Komisi Eropa untuk tidak memperpanjang embargo impor ke lima tetangga Uni Eropa Ukraina, Polandia, Slovakia, dan Hongaria mengumumkan batasan mereka sendiri pada pembelian biji-bijian Ukraina pada hari Jumat.

Menurut Warsawa, Bratislava, dan Budapest, tindakan semacam itu diambil untuk menguntungkan bisnis dan petani lokal mereka.

Menurut Kachka, jika Warsawa melanjutkan langkah-langkah tambahannya, Ukraina dapat menerapkan pembatasan timbal balik pada impor buah dan sayuran dari Polandia.

Menurut Menteri Pertanian Polandia Robert Telus, pembatasan di Warsawa sekarang meluas ke makanan yang terbuat dari sereal berikut yaitu jagung, gandum dan lobak.

Pemimpin departemen urusan luar negeri parlemen Polandia, Radoslaw Fogiel, dikutip oleh PAP menyatakan bahwa rencana Ukraina untuk menyesuaikan akan bergema buruk di Polandia dan bahwa Ukraina harus menyadari hal ini.

"Keputusan kami tidak ditujukan ke Ukraina, itu didikte oleh perlindungan petani Polandia dan perlindungan kepentingan Polandia," katanya seperti dikutip Reuters.

Setelah Ukraina mengumumkan akan mengambil langkah-langkah untuk memperketat pengawasan pengiriman ke negara-negara tetangga, Uni Eropa mengizinkan larangannya berakhir pada hari Jumat.

Menurut Kachka, Kiev akan memberlakukan sistem lisensi ekspor real time untuk biji-bijian dan siap untuk mengambil tanggung jawab untuk memastikan bahwa ekspor dari Ukraina tidak menciptakan tsunami di negara-negara tetangga.

Menurut data dari kementerian pertanian, 1,4 juta ton produk pertanian dari Ukraina, dari total volume ekspor 4,5 juta ton meninggalkan negara itu dengan kereta api pada kuartal pertama musim 2023-24 Juli hingga Juni.

Penyeberangan kereta api dengan Polandia, Slovakia, dan Hongaria digunakan oleh Ukraina untuk mengangkut biji-bijian. Selain itu, Ukraina mengangkut 1 juta ton minyak dan biji minyak tambahan dengan kereta api.

(***)