Tim Dokter AS Kembali Cangkok Jantung Babi ke Manusia, Begini Kondisi Pasien

Devi 23 Sep 2023, 12:14
Tim Dokter AS Kembali Cangkok Jantung Babi ke Manusia, Begini Kondisi Pasien
Tim Dokter AS Kembali Cangkok Jantung Babi ke Manusia, Begini Kondisi Pasien

RIAU24.COM - University of Maryland Medical Center kembali melakukan operasi transplantasi jantung babi ke manusia. Kali ini, orang yang menerima transplantasi jantung babi tersebut bernama Lawrence Faucette, pria berusia 58 tahun yang mengidap penyakit jantung stadium akhir.

Ini adalah kali kedua dalam sejarah transplantasi jantung babi ke manusia dilakukan. Sebelumnya, tim dari University of Maryland Medical Center membuat terobosan dengan melakukan operasi cangkok jantung babi ke manusia pertama di dunia.

Saat itu, jantung babi yang sudah dimodifikasi secara genetik itu diterima oleh pria bernama David Bennett. Sayangnya, dua bulan setelah operasi, Bennett meninggal dunia lantaran kegagalan fungsi jantung yang bukan dipicu prosedur yang dijalani.

Pengalaman tersebut tidak membuat tim dari University of Maryland Medical Center menyerah. Pada 20 September lalu, mereka kembali melakukan prosedur serupa pada Faucette.

Berdasarkan laporan terbaru, Faucette saat ini berada dalam kondisi stabil. Jantung barunya pun sejauh ini dapat berfungsi dengan baik tanpa bantuan alat.

"Faucette saat ini sudah bisa bernapas sendiri, dan jantungnya berfungsi dengan baik tanpa dukungan alat bantu," lapor pihak rumah sakit yang menangani Faucette, dikutip dari CNN Health, Sabtu (23/9/2023).

Menjadi pasien kedua yang menerima transplantasi jantung babi, Faucette mengungkapkan prosedur tersebut adalah satu-satunya cara untuk bisa bertahan hidup.

"Satu-satunya harapan nyata yang tersisa adalah dengan (cangkok) jantung babi, atau prosedur xenotransplant," ucapnya.

Hal senada disampaikan istri Faucette, Ann. Ia mengatakan bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama sang suami merupakan prioritas saat ini.

"Kami tidak memiliki ekspektasi apapun selain untuk bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Bahkan hal sederhana seperti duduk di teras dan menikmati kopi bersama sudah cukup," ucapnya.

Ahli bedah yang melakukan prosedur, dr Bartley Griffith memuji keberanian Faucette yang mau berpartisipasi dalam sebuah revolusi yang bisa merubah dunia medis.

"Kami sekali lagi memberikan kesempatan kepada pasien yang sekarat untuk bisa hidup lebih lama, dan kami sangat berterima kasih kepada Tuan Faucette yang sudah berani dan mau membantu kami dalam mengembangkan keilmuan di bidang ini," ungkapnya.

Sebagai informasi, jantung babi yang ditransplantasi telah mengalami rekayasa genetik, di mana 10 gen telah dimodifikasi agar tidak menimbulkan reaksi penolakan saat berada dalam tubuh manusia. Prosedur ini juga sudah mendapat izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan US yang mengklaim program tersebut sebagai 'terobosan yang memberikan harapan hidup bagi pasien dengan penyakit atau kondisi serius yang mengancam jiwa'. ***