RIAU24.COM - Lebih dari 170 penumpang, termasuk migran, diselamatkan dari feri yang berlayar dari pulau Lampedusa Italia ke Sisilia Sabtu pagi (30 September) setelah kebakaran terjadi, menurut laporan media yang mengutip para pejabat.

Ini terjadi di tengah gelombang pendaratan di pulau itu yang telah menyebabkan masalah migrasi berada di puncak agenda Eropa dalam beberapa bulan terakhir.

Penjaga pantai Italia mengatakan bahwa mereka menyelamatkan 177 orang termasuk 27 awak dari feri yang terbakar ketika dalam perjalanan ke Porto Empedocle di Sisilia.

Para penumpang juga termasuk 83 migran yang dipindahkan dari Lampedusa, kata para pejabat Italia.

Para pejabat juga mengumumkan bahwa para penumpang dibawa ke tempat yang aman dan dimasukkan ke kapal patroli dan sedang dalam perjalanan ke Porto Empedocle, kecuali tiga yang kembali ke Lampedusa.

Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di X, para pejabat Italia juga mengatakan bahwa selama penyelamatan mereka menggunakan jet air untuk mendinginkan bagian-bagian feri yang terkena dampak kebakaran. Api dikatakan telah terjadi di ruang mesin pada Jumat malam (29 September) malam.

Gelombang migran di Italia

Italia, khususnya Lampedusa, telah menyaksikan gelombang migran karena banyak yang mendarat di pulau Italia setelah melakukan penyeberangan Mediterania yang berbahaya dengan perahu.

Ini telah mendorong masalah migrasi ke puncak agenda Uni Eropa dengan pemerintah sayap kanan Italia menuntut lebih banyak bantuan dari Uni Eropa.

Menurut kementerian dalam negeri negara itu, lebih dari 130.000 migran telah tiba di pantai Italia sepanjang tahun ini yang dua kali lipat jumlah tahun lalu.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni juga telah berusaha untuk mengubah pakta Uni Eropa tentang migrasi yang akan memaksa kapal-kapal amal menyelamatkan para migran di Mediterania untuk menurunkan mereka di negara mereka sendiri, lapor kantor berita AFP, pada Jumat (29 September).

Namun, media Italia melaporkan bahwa tawarannya ditolak setelah pertemuan menteri dalam negeri di Brussels sehari sebelumnya selama pembicaraan yang berfokus pada penanganan pencari suaka dan migran tidak teratur yang memasuki blok 27 negara.

(***)