Kisah Bocah Umur 12 Tahun Kecanduan Vape, Tinggal 1 Paru Masih Bisa Berfungsi

Devi 14 Oct 2023, 20:14
Kisah Bocah Umur 12 Tahun Kecanduan Vape, Tinggal 1 Paru Masih Bisa Berfungsi
Kisah Bocah Umur 12 Tahun Kecanduan Vape, Tinggal 1 Paru Masih Bisa Berfungsi

RIAU24.COM - Seorang bocah berusia 12 tahun mengalami koma selama empat hari gegara paru-paru kolaps. Semua terjadi karena bocah tersebut kecanduan nge-vape, yang telah mulai ia gunakan sejak usianya masih sembilan tahun. Dokter menyebut, tinggal satu paru bocah tersebut masih berfungsi normal.

Bocah tersebut adalah Saraf Griffin. Sang ibu, Mary, menyebut gejala awal yang dialami anaknya adalah batuk-batuk. Ia sempat mengira, batuk tersebut adalah gejala asma, yang mungkin timbul akibat perubahan cuaca beberapa waktu terakhir. Namun ia sadar, saat itu batuk Sarah berbeda dari batuk biasanya

"Pagi itu saya sedang mengantar dua anak saya yang lain ke sekolah ketika Sarah menelepon dan berkata, 'Kembalilah Bu, saya merasa tidak enak badan, saya takut'. Saya sampai di rumah, memberikan Sarah inhaler dan nebulisernya lagi dan dia tampak tenang," ungkap Mary dikutip dari Belfast Live, Sabtu (14/10/2023). 

"Beberapa saat kemudian saya segera keluar ke toko dan Sarah menelepon lagi, kali ini benar-benar kehabisan napas, hampir tidak bisa merangkai kalimat, berkata, 'Saya perlu dokter atau pergi ke rumah sakit'," imbuhnya.

Saat itu, ayah Sarah langsung memboyong putrinya ke Rumah Sakit Royal Victoria. Setelah perawat melakukan pemeriksaan, barulah ditemukan bahwa kadar oksigen di tubuh Sarah sudah amat rendah.

"Dia menggunakan oksigen dan dihubungkan dengan berbagai macam mesin. Ada staf medis di sekelilingnya yang memeriksanya dan mereka mengatakan dia perlu pergi ke ICU karena kondisinya memburuk dengan sangat cepat," tutur Mary.

 
Tinggal Satu Paru Berfungsi

Dokter kemudian melakukan pemeriksaan rontgen pada Sarah, dan menemukan bahwa saat itu, tinggal satu paru-paru Sarah masih berfungsi dengan normal. Menurut dokter, Sarah mengalami infeksi yang diperburuk dengan riwayat asma yang sudah lama diidap.

"Saat kami sampai di ICU, tim menangani Sarah selama empat setengah jam sebelum membuatnya koma. Ada tabung, kabel, dan mesin di mana-mana- sungguh menyedihkan melihatnya seperti itu," ujar Mary.

"Sebagai ibunya, saya merasa sangat tidak berdaya, itu adalah mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Sarah memiliki kakak laki-laki dan dua adik laki-laki dan mencoba menjelaskan kepada mereka apa yang terjadi sungguh mengerikan. Mereka bertanya apakah dia akan mati, dan saya berkata, 'Tentu saja tidak', namun dalam pikiran saya, saya takut kemungkinan itu nyata," pungkasnya.

Setelah menjalani perawatan beberapa hari di rumah sakit, kondisi Sarah akhirnya membaik dan Sarah sudah boleh pulang ke rumah. Sejak saat itu, Sarah dan ibunya mengingatkan masyarakat untuk tidak mencoba-coba vape, agar tak bernasib sama kecanduan seperti Sarah. ***