'Bak Nazi' 200 Serangan Israel ke RS Gaza Tewaskan 3000 Anak-anak, Netanyahu Tolak Gencatan Senjata

Zuratul 31 Oct 2023, 10:00
'Bak Nazi' 200 Serangan Israel ke RS ke Gaza Tewaskan 3000 Anak-anak, Netanyahu Tolak Gencatan Senjata. (X/Foto)
'Bak Nazi' 200 Serangan Israel ke RS ke Gaza Tewaskan 3000 Anak-anak, Netanyahu Tolak Gencatan Senjata. (X/Foto)

RIAU24.COM -Perang antara kelompok Hamas Palestina dan Israel terus memanas di hari ke-24 pada Selasa (31/10).

Israel terus meningkatkan gempuran ke Gaza dan Tepi Barat di tengah rencana mereka melancarkan invasi darat.

Associated Press (AP) melaporkan korban tewas akibat gempuran Israel ke Jalur Gaza bertambah menjadi 9.000 orang per Senin. 

Lebih dari 20 ribu orang lainnya terluka akibat gempuran Israel sejak 7 Oktober lalu.

Di Tepi Barat Palestina, lebih dari 110 orang tewas dan lebih dari 2.000 orang lainnya terluka akibat serangan Israel

Sebab, serangan Israel tak hanya menyerbu Gaza yang menjadi wilayah kekuasaan Hamas, tapi juga mulai meluas ke Tepi Barat.

Israel lancarkan 200 serangan ke fasilitas kesehatan di Gaza

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan setidaknya 200 serangan Israel menargetkan fasilitas kesehatan di Jalur Gaza, termasuk rumah sakit, sejak 7 Oktober lalu.

Dikutip CNN, dari ratusan gempuran itu, sekitarnya 494 petugas kesehatan tewas dan 372 orang lainnya terluka dalam ratusan serangan itu.

Sementara itu, sekitar 118 serangan Israel juga menyasar fasilitas kesehatan Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak 7 Oktober hingga menewaskan tiga petugas kesehatan dan melukai 15 lainnya.

Lebih dari 3 ribu anak meninggal dunia

Organisasi Save the Children melaporkan lebih dari 3.324 anak-anak tewas akibat gempuran Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu. 

Sementara itu, sebanyak 36 anak di Tepi Barat meninggal dunia sejak perang kembali pecah.

Save the Children melaporkan jumlah anak-anak yang tewas di Palestina sejak 7 Oktober ini lebih banyak ketimbang total jumlah anak-anak yang tewas dalam konflik di seluruh dunia setiap tahunnya sejak 2019 lalu.

Menurut laporan dari Sekretaris Jenderal PBB urusan anak-anak dan konflik bersenjata, total 2.985 anak terbunuh di 24 negara pada 2022, 2.515 anak pada 2021, dan 2.674 anak pada 2020 di 22 negara.

"Kematian satu anak itu terlalu banyak, ini adalah pelanggaran berat yang sangat besar," kata Jason Lee, direktur Save the Children untuk Palestina seperti dikutip Al Jazeera.

"Gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk memastikan keselamatan mereka. Komunitas internasional harus mendahulukan masyarakat dibandingkan politik - setiap hari yang dihabiskan untuk berdebat menyebabkan anak-anak terbunuh dan terluka. Anak-anak harus dilindungi setiap saat, terutama ketika mereka mencari keselamatan di sekolah dan rumah sakit."

(***)