Gibran Terima Surat dari PDIP Solo soal KTA: Nanti Kita Tindaklanjuti 

Zuratul 3 Nov 2023, 17:09
Gibran Terima Surat dari PDIP Solo soal KTA: Nanti Kita Tindaklanjuti. (X/Foto)
Gibran Terima Surat dari PDIP Solo soal KTA: Nanti Kita Tindaklanjuti. (X/Foto)

RIAU24.COM - Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju Gibran Rakabuming Raka mengaku sudah menerima surat dari Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. 

Dia menyatakan akan menindaklanjuti surat tersebut. 

Surat itu terkait permintaan agar Gibran mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu juga diminta mundur dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri setelah resmi menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

"Sudah, sudah saya bawa," kata Gibran menjawab singkat soal surat tersebut, Jumat (3/11).

Gibran tak menjelaskan kapan akan mengembalikan KTA PDIP

Dia hanya menyatakan akan menindaklanjuti surat tersebut.

"Nanti akan kami tindaklanjuti, nggih," ujarnya.

Rudy menyurati Gibran terkait status keanggotaannya di partai. 

Surat itu dikirim lewat Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPC PDIP Solo.

"Suratnya sudah disampaikan lewat Pak Teguh," kata Rudy.

Dalam surat tersebut, Rudy meminta secara tertulis agar Gibran mengembalikan KTA PDIP dan membuat surat pengunduran diri karena sudah mendaftar ke KPU RI sebagai bacawapres.

Langkah Gibran dianggap menentang arahan PDIP yang telah mencalonkan pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Rudy yang juga mantan Wali Kota Solo itu mengingatkan Gibran dahulu mendaftar sebagai kader PDIP lewat DPC Solo.

"Dulu kan beliau minta KTA ke DPC. Sekarang, karena sudah menjadi cawapresnya Pak Prabowo, ya balekno KTA-ne (kembalikanlah KTA-nya)," kata Rudy.

Rudy mengatakan Gibran perlu menegaskan status keanggotaannya di PDIP

Sikap Gibran yang mengambang dinilai memicu tudingan terhadap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bermain di dua kaki.

"Ini loh. Biar Mbak Mega ini tidak dituduh berdiri di dua kepentingan. Termasuk Pak Jokowi juga sama. Di satu sisi Pak Jokowi masih menjadi kader PDIP, tapi anaknya jadi cawapres di pihak yang lain," katanya.

(***)