Kebakaran Besar di Pusat Rehabilitasi Narkoba Tewaskan 32 Orang di Iran

Amastya 4 Nov 2023, 10:53
Gambar representatif /ANI
Gambar representatif /ANI

RIAU24.COM Kebakaran besar melanda pusat rehabilitasi narkoba di Iran utara pada hari Jumat (3 November), merenggut nyawa sedikitnya 32 orang dan melukai 16 lainnya, media setempat melaporkan.

"Tiga puluh dua orang tewas dalam kebakaran itu" yang terjadi di sebuah pusat rehabilitasi narkoba di Langarud, sebuah kota di provinsi Gilan utara, kata kantor berita Fars mengutip wakil gubernur provinsi Mohammad Jalai.

Jalai mengatakan 16 lainnya terluka dalam kobaran api, empat di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Api meletus pada malam hari setelah pemanas terbakar dengan api menyalakan tirai, katanya tentang alasan di balik insiden itu.

Dia mengatakan bahwa jumlah korban tinggi karena pusat rehabilitasi penuh sesak dan yang dirawat di sana tidak memiliki ruang untuk bergerak bebas.

Sebelumnya, jumlah korban tewas dilaporkan 27 dengan 12 terluka, oleh situs berita Mizan Online pengadilan, menyoroti bahwa pusat rehabilitasi hanya memiliki kapasitas 40 orang.

Ketua Mahkamah Agung provinsi Esmail Sadeghi merilis pernyataan yang mengatakan bahwa manajer dan kemungkinan pelaku lainnya telah ditangkap.

Menurut kantor berita AFP, rekaman insiden itu menunjukkan api besar menyembur keluar dari pusat rehabilitasi memaksa gumpalan asap ke udara.

Api melalap bangunan, menghancurkan atapnya dan menghancurkan semua jendela. Dinding pusat juga berubah menjadi hitam setelahnya.

Iran dan penyalahgunaan narkoba

Penyalahgunaan narkoba telah menjadi masalah konstan di Iran dan menurut Kantor Narkoba dan Kejahatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNODC), ia memiliki salah satu masalah kecanduan paling parah di dunia.

Angka yang dikutip oleh UNODC pada tahun 2021 menunjukkan 2,8 juta orang di Iran sedang berjuang dengan masalah narkoba.

Beberapa kampanye telah diluncurkan oleh pihak berwenang Iran untuk memerangi ancaman narkoba di negara itu di masa lalu tetapi masalah ini terus berlaku.

(***)